Cast :
- Jung Soo Jung
- Kang Minhyuk
- Jung Yonghwa
- Soehyun
- Lee Jonghyun
- Lee Jungshin
- Lee Jongsuk
- Jessica
Other Cast : akan muncul satub persatu...^^
Gendre : Sad, Family, Romance
Chap : 2/(?)
Soojung
membungkuknya badannya ketika salah seorang pelanggan berniat meninggalkan
kedai ramen dimana tempatnya kerja part
time, setelah pelanggan tersebut keluar Soojung langsung bergerak menuju
meja yang tadi mereka gunakan lalu mulai membersihkan meja tersebut, namun
tiba-tiba saja pandangan Soojung menjadi kabur dan kepalanya tiba-tiba saja
kepalanya terasa sangat sakit, Soojung sekuat tenaganya untuk menahan namun
sakit kepala yang dideritanya benar-benar sangat kuat sedetik kemudian setetes
darah segar mengalir keluar dari hidungnya, dan dengan cepat Soojung langsung
menghapusnya.
“Soojung-ah…kwenchana…?” tanya seorang teman Soojung
yang melihat tingkah aneh Soojung yang menahan sakit. “Yah…kenapa kau mimisan
seperti itu..” tambahnya panic ketika melihat hidung Soojung yang mimisan.
“Kwenchana…bisa
kau menggantikan aku memereskan meja ini, aku ingin harus ke kamar mandi
terlebih dahulu…” pinta Soojung pada Sulli yang juga kerja part time di kedai ramen tersebut.
“Arraseo…cepat
bersihkan hidungmu, aku akan membereskan meja ini..” ucap Sulli, Soojung
mengangguk mengerti lalu segera berlalu menuju kamar mandi untuk segera
membersihkan hidungnya.
---ooo000ooo---
@Bluetory Café
07.00pm
Yonghwa,
Jungshin, Jonghyun, Soehyun, Tiffany, Jessica, Khuhyun, dan juga Siwon terlihat
sedang berkumpul sambil mengobrol satu sama lainnya, pertemuan seperti ini
memang jarang terjadi belakangan ini karna memang kesibukan masing-masing dari
mereka.
“Oppa…apa
Soojung benar-benar akan datang, tapi kenapa ia belum datang juga…?” tanya
Soehyun pada Yonghwa, Soehyun dan Soojung memang terbilang dekat, beberapa kali
juga Soojung dan Soehyun sering pergi bersama.
“Tentu
saja…Soojung akan datang, kau tenang saja Hyunnie...lagipula Minhyukkie juga
belum datang, tak perlu ada yang di khawatirkan, malam ini dia akan datang dan
menonton pertunjukkan CNBLUE..!” ucap Yonghwa meyakinkan. Soehyunpun hanya
menganggukan kepalanya. Tak beberapa lama terlihat Donghae dan juga Jongsuk
memasuki café dan berjalan mendekat kearah Yonghwa dan juga yang lainnya dan
bergabung bersama mereka.
“Oh…Hyung...kalian
berdua datang…untukku…huah...aku benar-benar merasa tersanjung...!” ucap
Jonghyun ketika Jongsuk dan Donghae bergabung duduk di antara mereka.
“Cih…awas
kalau kau mempermalukanku disini…” ancam Jongsuk pada adiknya tersebut.
“Kau
tak pelu khawatir hyung, aku akan menampilkan yang terbaik untukmu hyung, aku
benar-benar merasa tersanjung karna seorang dokter dari Seoul Hospital
menyempatkan waktunya untuk datang dan menonton pertunjukkan CNBLUE…!” ucap
Jonghyun mendramatisir keadaan.
“Kau
menunjukkan yang terbaik untukku atau untuk para fans girls mu itu oeh..”
ucap Donghae sambil menunjuk segerombolan perempuan yang selalu menatap dimana kearah
meja CNBLUE, dan Jonghyun tentu saja membalas pandangan mereka dengan
memberikan senyum dimple-nya pada
perempuan-perempuan itu.
“Hehehe…tentu
saja juga untuk mereka hyung…” ucap Jonghyun yang langsung mendapat dengusan
kesal dari Jongsuk dan juga Donghae.
---ooo00ooo---
Soojung
duduk di salah kursi yang ada di halte bus dengan kaki di luruskan sebelah
tanganya sedang memegang hp yang tertempel di telingnya, “Yah…kau ini cerewet
sekali sih…” Soojung langsung
menjauhkan hpnya ketika mendengar suara lengkingan dari Amber di sebrang telpon
yang sedang marah-marah padanya, Soojung hanya tersenyum tipis mendengar
serentetat kata dari sahabatnya tersebut, ia kembali mendekatkan hpnya ketika
di rasa Amber sudah berhenti berbicara. “Iisshh… arraseo… arraseo…oeh…” sambungan telponpun terputus, Soojung dan
Amber baru saja berpisah tapi Amber sudah menelponnya untuk meminta bantuannya
yang ia lupa katakan saat bertemu langsung dengan Soojung, dan tentu saja
Soojung tak langsung menerimanya, ia lebih senang untuk menggodanya terlebih
dahulu sebelum menyetujuinya.
Soojung
lalu melirik jam yang tertera di layar hpnya, 07.00pm, Soojung teringat kembali
dengan ajakan Yonghwa untuk datang ke Bluestory café dan melihat penampilannya
bersama dengan CNBLUE. “Aiisshh…kenapa busnya belum datang juga…!” gerutu
Sojung sedang menunggu bus, namun beberapa saat kemudian sebuah mobil sport
putih berhenti tepat di depannya membuat Soojung langsung mengerutkan keningnya
heran, ia begitu mengenal mobil sport putih tersebut. Dan benar saja dugaannya
ketika melihat Minhyuk keluar dari dalam mobilnya dan menghampirinya.
“Oh…oppa…kenapa
kau bisa disini..??” tanya Soojung bingung.
“Emm…aku
baru saja ada menyelesaikan beberapa urusan disini…kau sendiri sedang menunggu
bus..??” ucap Minhyuk.
Soojung
mengangguk “Oeh…bukankah oppa tampil
di Bluetory café kenapa oppa masih berada disini…??” tanya Soojung.
“Kau
tau kalau CNBLUE akan tampil malam ini…??” Minhyuk balik bertanya.
Sekali
lagi Soojung mengangguk “Oeh…Yonghwa oppa tadi mengundangku untuk datang, dia
bilang Soehyun unnie juga akan ada disana…” jawab Soojung.
“Kau
akan datang..??” tanya Minhyuk.
“Mulla…aku
sebenarnya merasa lelah karna baru saja pergi dengan Amber…” jawab Soojung.
“Yah…kau
harus datang, apa kau tak ingin melihat penampilan CNBLUE lagi, di luar sana
saja banyak perempuan-perempuan yang mengantri untuk bisa melihat penampilan
CNBLUE, tapi kau malah mendapatkan undangan khusus dari leader sekaligus vocalis dan juga gitaris CNBLUE ingin
menyia-nyiakannya…kau harus datang oeh…”
ucap Minhyuk.
“Dan
jangan lupakan…he’s the coding one…”
tambah Soojung cepat yang membuat
keduanya tersenyum. Diantara member CNBLUE semua mengetahui kalau Yonghwa
terkadang sering bersikap coding
bersama dengan ketiganya, atau mungkin bisa dikatakan mereka semua bertingkah coding ketika sedang berkumpul bersama,
sikap mereka seperti anak berumur 8tahun, namun diantara keempatnya Yonghwa
yang sering bertingkah coding apalagi
di depan Soehyun kekasihnya, namun bagaimanapun juga Yonghwa juga terkenal yang
paling bijak dalam mengambil keputusan.
Minhyuk
lalu menatap Soojung dengan tatapan penuh harap sedangkan Soojung sendiri hanya
menampilkan wajah yang sedang berfikir. Namun kejadian berikutnya benar-benar
membuat Soojung terkejut, Minhyuk tiba-tiba saja menarik tanganya dan
menyeretnya sampai didepan pintu mobilnya. “Aku sudah disini dan aku akan
memaksamu untuk datang dan menonton CNBLUE, aku tidak menerima alasan apapun..oeh…cepat masuk..” ucap Minhyuk. Soojung
akhirnya hanya menghembuskan nafasnya panjang dan akhirnya menuruti Minhyuk
menuju Bluetory café dan melihat penampilan CNBLUE.
Di
dalam mobil keduanya lebih banyak diam, hanya suara Bruno Mars yang sedang
menyanyikan Treasure mengalun di dalam mobil. Diam-diam Minhyuk mencuri pandang
kearah Soojung yang duduk manis di sampingnya sambil memandangi jalanan kota.
“Mianhe Soojung-ah karna telah memaksamu
untuk datang menonton CNBLUE..” ucap Minhyuk memecah keheningan diantara
mereka.
“Anio
oppa…kwenchana…” balas Soojung.
Keduanya kembali terdiam.
“Emm…Soojung-ah…boleh
aku menanyakan sesuatu..??” tanya Minhyuk sedikit ragu.
Soojung
langsung mengalihkan pandanganya pada Minhyuk dengan kening berkerut “Silahkan
saja…” ucapnya singkat.
“Eemm…Soojungie..apa
aku pernah berbuat salah padamu…??” tanya Minhyuk yang semakin membuat Soojung
tak mengerti.
“Weeyo…??
Kenapa oppa menanyakan hal seperti itu…??” Soojung balik bertanya.
“Aniya…hanya saja, entah mengapa…sikapmu
padaku berbeda…kau memeperlakukanku lain dari kau memperlakukan Jonghyun hyung
dan juga Jungshin-an…” jawab Minhyuk. Soojung terus memandang Minhyuk dengan
tatapan penuh tanya tak mengerti bahkan alisnya semakin berkerut mendengar
ucapan Minhyuk.
“Bagaimana
aku harus menjelaskannya…kau selalu bersikap dingin padaku, tapi kau bisa
dengan cepat akrab dengan Jonghyun hyung dan juga Jungshin-ah…kalian juga
sering tertawa bersama, tapi kalau dengan ku kau seakan memberi jarak diantara
kita..” tambah Minhyuk lagi.
“Anio
oppa..bukannya aku membedakan kalian, hanya saja aku merasa oppalah yang
bersikap dingin padaku, aku berusaha untuk bersikap ramah pada semua, apalagi
kalian bertiga adalah orang-orang terdekat Yonghwa oppa, tapi aku merasa
oppalah yang selalu memberi jarak diantara kita…dan oppa juga jarang sekali
tersenyum di depanku, jadi aku merasa memang oppa tak ingin kita terlalu
akrab…” jawab Soojung jujur.
Keduanya
terdiam sesaat namun akhirnya tertawa bersama ketika menyadari kalau ternyata
selama ini mereka berdua hanya salah paham.
“Jadi
ini semua hanya salah paham…” ucap keduanya bersamaan, keduanya kembali tertawa
bersama.
---ooo000ooo---
Soojung
dan Minhyuk berjalan beriringan memasuki Bluetory café, dan langsung bergabung
bersama Yonghwa dan juga yang lainnya yang sudah berkumpul disana. Senyum
Soojung langsung mengembang ketika melihat Jessica dan juga Soehyun berada
diantara mereka, Soojungpun langsung menghampiri Jessica yang sudah hampir 1
bulan ini tak bertemu dengannya.
“Unnie..kapan
kau kembali, kenapa kau tidak memberitahuku…oeh
chinca…apa kau tau kalau aku sangat
merindukanmu..!” ucap Soojung dan langsung berhambur memeluk Jessica.
“Aku
baru kembali siang tadi…” ucap Jessica sambil membalas pelukkan Jessica.
“Unnie…kenapa
kau lama sekali kembalinya, apa kau tak tau hanya berdua dengan Yonghwa oppa di
appartement itu membosankan…”
“Mworago…!” ucap Yonghwa tak terima
mendengar ucapan Soojung namun tak di perdulikan oleh Soojung.
“Kau
tau unnie..hari ini aku di ancam oleh Yonghwa oppa kalau dia akan mengganti password appartement supaya aku tidak
bisa masuk kalau aku tidak datang menonton CNBLUE malam ini..”adu Soojung lagi.
“Yah…!!”
ucap Yonghwa tak terima. Sedangkan Jessica sendiri lalu membuat ekspresi marah
dan mamandang Yonghwa. “Benarkah…kau tenang saja Soojungie…kalau sampai Yong
Yong berani melakukan itu, aku sendiri yang akan menendangnya keluar dari
appartement…” ucap Jessica yang langsung membuat Soojung tersenyum penuh
kemenangan.
“Aigoo..aku
selalu saja kalah dengan dua perempuan ini…” ucap Yonghwa yang memancing tawa
dari yang lainnya.
“Oh…Donghae
oppa, Fany noona kalian juga datang…” ucap Soojung yang terkejut ketika
menyadari kalau ada Donghae dan juga Tiffany disana.
“Aku
rindu padamu tentu saja aku datang…” ucap Tiffany sambil tersenyum yang juga di
balas senyuman oleh Soojung.
“Oeh..kebetulan sedang ada waktu, jadi
aku menyempatkan datang dan berkumpul bersama dengan Jongsuk juga…” jawab
Donghae.
“Jongsuk…??”
ulang Soojung dengan nada bingung, ia seperti tak asing mendengar nama itu.
“Ah…itu
hyung keduaku Soojungie, kalian belum pernah bertemu kan…baguslah kau datang
aku akan mengenalkannya denganmu nanti Soojungie..” ucap Jonghyun.
“Yah…Soojungie..kau tak igin
menyapaku…??” ucap Siwon tak terima dan mendapat anggukan dari Khuhyun.
“Oh…Siwon
oppa datang juga…” ucap Soojung pada Siwon lalu beralih memandang Khuhyun “Omo…devil oppa too..Aaiisshh chinca…aku
tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi nanti..” ucap Soojung yang langsung
membuat yang lainnya tertawa.
“Keundhae..twin..kau dan Soojungie datang
bersama..?” tanya Soehyun ketika menyadari kalau Minhyuk dan Soojung memasuki
café bersaman.
“Ahh..igo…tadi aku bertemu Soojung di halte
bus jadi aku mengajaknya untuk datang bersama…” jawab Minhyuk.
“Kaure Minhyuk-ah kau bagus melakukan
itu, karna aku tau kalau Soojung mungkin tak akan datang kalau kau tidak datang
bersamanya…” ucap Yonghwa yang langsung mndapatkan tatapan kesal dari Soojung.
“Aaiishh Mulla...” ucap Soojung lalu
bangkit dari duduknya dan berjalan menjauh.
“Yah…Soojungie…ottiga…??” ucap Jungshin.
“Toilet…”
jawab Soojung singkat.
Di
depan toilet tanpa sengaja Soojung menabrak seseorang, Soojungpun langsung
meminta maaf pada orang yang baru saja di tabraknya tadi.
“Cosohamida...” ucap Soojung penuh
penyesalan.
“Kwenchanayo…”
Soojung
langsung menegakkan kepalanya ketika menyadari ia mengenal suara tersebut, dan
betapa terkejutnya ketika ia melihat Dr.Lee Jongsuk yang ada di hadapanya.
“Lee Sonsaeng…apa yang sedang sonsaengnim lakukan disini…??” tanya
Soojung penasaran.
“Aku
ingin menonton dongsaeng-ku yang
tanpil malam ini…kau sendiri…??” Jongsuk balik bertanya.
“Dongsaeng…??” ucap Soojung penasaran.
“Jonghyun…ah…maksudku
dia gitaris dan juga vocalis di CNBLUE…Lee Jonghyun…”jawab Jongsuk santai.
“JONGHYUN
OPPA…!!” ucap Soojung terkejut. Jongsukpun hanya menganggukan kepalanya
mengiyakan ucapan Soojung. “Kau mengenalnya…?” tanya Jongsuk.
“Aku
sepupu dari Yonghwa oppa..” ucap Soojung.
“Ahh…pantas
saja kau memiliki marga yang sama dengan Yonghwa, ternyata kalian saling
mengenal…!!” ucap Jongsuk. Soojung langsung menarik tangan Jongsuk menuju
kearah belakang café.
“We…kenapa kau menarikku kesini…!!” ucap
Jongsuk ketika Soojung melepaskan tanganya.
“Sonsaengnim..aku
mohon padamu jangan katakan apapun pada Yonghwa oppa ataupun yang lainnya
tentang penyakitku…aku mohon padamu sonsaengnim...!”
ucap Soojung memohon.
“Yah…jadi tidak ada
satupun orang yang tau tentang penyakitmu ini…!” ucap Jongsuk terkejut, Soojung
hanya menganggukan kepalanya mengiyakan.
“Sonsaengnim..aku mohon, jangan katakan
apapun pada mereka, biar ini menjadi rahasia kita…sebagai gantinya aku kan
mengikuti semua pengobatan yang kau sarankan…tapi kalau memang sonsaengnim berencana untuk
mengatakannya pada mereka aku tidak bisa menjamin untuk terus berada disisi
mereka…aku hanya ingin tak membebani mereka sonsaengnim…”
ucap Soojung menyakinkan. “Sonsaengnim..berpura-puralah
tidak mengenalku...aku mohon…” ucap Soojung lagi.
Jongsuk
berikir sejenak, ia akhirnya menghembuskan nafasnya panjang “IIsshh…Arraseo..aku tidak akan
mengatakan apapun pada mereka, tapi sebagai gantinya kau harus menuruti semua
perkataanku…arraseo…” ucap Jongsuk akhirnya.
“Arraseo…” ucap Soojung.
“Dan
jangan panggil aku sonsaengnim oeh…panggil
aku oppa…”
“Arraseo oppa…”
“Masuklah…yang
lainnya mungkin sudah menunggu…” ucap Jongsuk lagi, Soojung langsung
menganggukan kepalanya dan berjalan meninggalkan Jongsuk, Jongsuk hanya bisa
menghembuskan nafasnya panjang melihat punngung Soojung yang semakin menjauh,
gadis itu memang berbeda dengan gadis lainnya, dia terlihat tegar dan terkesan
sangat tertutup dan lebih suka memendam msalahnya seorang diri, namun tak
dipungkiri kalau Soojung memiliki sisi yang mudah akrab dengan orang lain.
Suasana
didalam café terlihat lebih ramai dari sebelumnya saat Jongsuk meninggalkan
café, terlihat banyak kursi-kursi yang sudah penuh terisi, mungkin karna ini
adalah weekend jadi keadaan café
memang lebih ramai dari biasanya, dan kebanyakan dari para pengunjung juga
perempuan-perempuan muda yang sepertinya memang sengaja untuk datang terlihat
dari penampilan mereka yang terlihat full make up, mungkin bukan hanya alasan
karna weekend yang membuat café ini
ramai dari sebelumnya, mungkin mereka memang sengaja datang karna ingin melihat
penampilan CNBLUE, memang benar yang di ucapkan Jonghyun kalau CNBLUE memang
sudah punya fans base-nya sendiri.
Jongsuk segera melangkahkan kakinya menuju
meja dimana Jonghyun dan yang lainnya berada, terlihat juga Soojung yang sudah
bergabung diantara mereka.
“Oh…hyung…kau
belum kenal dengan Soojung kan, kenalkan ini Soojungie…sepupu Yonghwa hyung…”
ucap Jonghyun mengenalkan Soojung pada Jongsuk.
“Soojungie…kenalkan
ini hyung kedua-ku yang tadi oppa ceritakan, dia seorang dokter spesialis di
Soeul Hospital…” lanjut Jonghyun lagi. Jongsuk dan Soojungpun saling
bersalaman, bersikap seolah baru pertama kali bertemu dan tidak saling
mengenal.
“Jadi
Jongsuk oppa ini dokter…hebat, masih muda sudah bisa menjadi dokter spesialis…pasti
banyak perempuan yang mengaguminya..” ucap Soojung dengan nada menggoda
Jongsuk.
“Sayangnya
hyung-ku ini lebih memilih untuk memeriksa pasien-pasiennya daripada memeriksa
antrian wanita cantik yang mengantri untuk bisa berkencan dengannya…” gerutu
Jonghyun sepelan mungkin, namun sayang masih bisa di dengar oleh Jongsuk yang
menghasilkan delikan tajam kearahya, dan itu membuat Soojung tersenyum, baru
pertama kali melihat bagaimana sikap Jongsuk diluar rumah sakit.
“Tidak
perlu memuji, aku belum sehebat itu…lagipula aku masih harus banyak belajar…masih
banyak pasien keras kepalaku di rumah sakit yang lebih membutuhkan
perhatianku…” ucap Jongsuk sambil tersenyum kecil membalas godaan Soojung, dan
Soojung cukup pintar untuk bisa mengartikan siapa pasien keras kepala yang
dimaksud Jongsuk kalau itu adalah dirinya. Tanpa keduanya sadari Minhyuk yang
duduk tak jauh dari tempat Soojung duduk terus memperhatikan setiap gerak gerik
Soojung, ada perasaan tidak nyaman ketika mendengar gadis itu memuji Jongsuk,
entahlah ia merasa tidak rela kalau gadis itu tertarik pada kakak sahabatnya
tersebut.
Dan
tak berapa lama Yonghwa, Jonghyun, Minhyuk, dan Jungshin bangkit dari duduknya
dan segera menuju kearah panggung untuk bersiap dengan penampilan mereka,
ketika mereka memulai penampilan mereka langsung saja suara sorak-sorakan dari
para pengunjung café yang meneriaki nama masing-masing personil CNBLUE langsung
terdengar, memang tak bisa dipungkiri bagaimana pesona CNBLUE, pintar bermain
music, dan wajahnya yang tampan menjadi nilai plus untuk CNBLUE di luar
itu juga para personil CNBLUE adalah
calon-calon pewaris dari perusahan-perusahan raksasa Korea bahkan Asia semakin
membuat para wanita menggilai mereka semua.
1
jam kemudian CNBLUE turun dari panggung dan tak perlu menunggu lama mereka
langsung menjadi pusat perhatian, banyak perempuan yang mendekati mereka
sekedar meminta foto ataupun tanda tangan, tak jarang ada yang terang-terangan
menggoda mereka, hanya Jonghyun dan Jungshin yang terlihat masih berada di
antara para pengemarnya itu, sedangkan Yonghwa langsung memilih kembali tempat
duduknya semula, menyadari tatapan mematikan yang diberikan Soehyun padanya ketika
melihat para penggemar wanita yang mencoba untuk mengoda kekasihnnya, begitupun
Minhyuk juga memilih untuk kembali bergabung dengan yang lainnya, diantara
personil CNBLUE lainnya memang hanya Minhyuk yang bersikap acuh dan terkesan
dingin menghadapi para penggemarnya yang berusaha mengoda dan menarik
perhatiannya namun tetap saja para wanita tetap mengantri untuk bisa menarik
perhatian Minhyuk.
---ooo000ooo---
Kesalah
pahaman yang sudah terselesaikan diantara Soojung dan Minhyuk berimbas pada
hubungan keduanya, hubungan keduanya tak lagi sekaku dan sedingin dulu,
keduanya juga sekarang lebih banyak mengobrol dan saling menyapa jika sedang
bertemu di kampus tak seperti dulu yang hanya sekedar basa-basi, tak jarang
juga Minhyuk sering mengajari Soojung jika sedang kesulitan mengerjakan tugas
kuliahnya atupun sering mengantar atau menjemput Soojung sepulang bekerja, dan
kedekatan keduanyapun dicium oleh Yonghwa, dan ia sendiri tak merasa berkeberatan
dengan kedekatan keduanya. Dan tak jarang hal ini pula yang sering menjadi
bahan godaan Yonghwa pada Soojung, yang pasti membuat Soojung menjadi salah
tingkah.
Sama
seperti saat ini Soojung sedang memasang wajah kesal sambil mengerucutkan bibirnya
karna sedari tadi Yonghwa terus saja menggodanya dengan Minhyuk yang baru saja
mengantarkannya pulang setelah bertemu dengan Amber. Minhyuk sendiri beralasan
kalau saat itu dia tidak sengaja bertemu dengan Soojung, namun Yonghwa tentu
saja tak bisa percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan Minhyuk.
“Oppa…berhentilah
menggodaku seperti itu…menyebalkan sekali…” gerutu Soojung yang malah membuat
Yonghwa semakin tersenyum.
“Okey…okey…aku
akan berhenti menggodamu…aku hanya merasa bahagia kau bisa dekat dengan seorang
namja…begitu juga Minhyuk yang bisa
dekat dengan seorang yeoga…” ucap
Yonghwa yang sudah kembali focus pada layar tv yang sedang menampilkan
pertandingan softball.
Krystal
hanya mengdengus kesal mendengar ucapan Yonghwa, namun tiba-tiba ia teringat
sesuatu tentang hubungan antara Minhyuk dan juga Tiffany yang menurutnya
terlihat kaku “Oppa…sebenarnya bagaimana hubungan Minhyuk oppa dan juga Fanny
unnie…maksudku kenapa Minhyuk oppa terlihat dingin dengan Fanny unnie…??”
Yonghwa
menghembuskan nafasnya menjawab pertanyaan Soojung tanpa memandang Soojung“Fanny
dan Minhyuk tidak saudara kandung,
selepas meninggalkan Ibu Minhyuk
ketika umurnya 7tahun, ayahnya kembali menikah dengan Ibu-nya Tiffany ketika
Minhyuk berusia 9 tahun dan Tiffany berusia 11 tahun, saat itu Minhyuk tak
terima kalau ayahnya menikah lagi, ia beranggapan kalau ayahnya sudah
mengkhianati mendingan Ibunya, dan sampai saat inipun hubungan ketiganya masih
kaku, Minhyuk sudah tak lagi peduli dengan pernikahan ayahnya, walau sebenarnya
Ibu-nya Tiffany sangat baik pada Minhyuk, tidak ada pilih kasih dalam mendidik
keduanya, bahkan beliau sangat menyayangi Minhyuk sama seperti menyayangi
Tiffany, sangat berbeda denga tipe-tipe ibu tiri yang kejam yang sering ada di
drama-drama, tapi mau bagaimana lagi, Minhyuk masih tak bisa bisa menyingkirkan
egonya untuk bisa menerima kalau saat itu ayahnya menikah karna tak ingin
Minhyuk kehilangan sosok seorang Ibu, beruntung karna Tiffany benar-benar sosok
wanita yang lembut dan dewasa juga penyabar, Fanny tak pernah lelah untuk
membuat Minhyuk bisa menerimanya sebagai seorang kakak, walaupun itu sulit,
namun pada akhirnya Minhyuk bisa menerima Fanny sedikit demi sedikit yah
walaupun terkadang sifat keduanya masih terasa kaku, namun jangan tanyakan
bagaimana sayangnya Fanny pada Minhyuk, begitupun Minhyuk yang diam-diam juga
merasa peduli dan juga sayang padanya, tentu saja sebagai seorang kakak, tapi sayangnya
hubungan itu tidak menular pada ibunya, karna Minhyuk masih menjaga jarak pada
Ibunya…hubungan Minhyuk dengan ayahnya juga sampai saat ini masih belum bisa
dikatakan baik…” cerita Yonghwa, Soojung hanya bisa terdiam mendengarnya,
mengetahui hal ini tidak membuatnya terkejut, ia sudah mengetahui masalah apa
saja yang menimpa para personil CNBLUE, dan Soojung sendiri entah mengapa
merasa bersyukur karna keempatnya bisa saling bertemu dan saling menjaga, tak
bisa dibayangkan bagaimana kalau mereka tak pernah bertemu dan saling menjaga
satu sama lainnya, mungkin bukan hanya pergaulan bebas, tapi narkoba, terlibat mafia,
dan berakhir di penjara hanya tinggal menunggu waktu saja.
“Keundhae…kenapa kau tiba-tiba menanyakan
hal ini, apa kau diam-diam cemburu dengan Fanny yang telihat sangat perhatian
pada Minhyuk padahal ia sudah memiliki Nichkhun hyung…?” goda Yonghwa lagi yang
kali mendapatkan lemparan bantal yang ada disofa kewajah Yonghwa. Namun hal itu
sama sekali tak membuat Yonghwa kesal karna justru semakin membuat Yonghwa
semakin tertawa, ia sangat senang bisa menggoda Soojung yang terlihat salah
tingkah jika menyangkut hubungannya dengan Minhyuk.
Tawa
Yonghwa berhenti ketika mengingat sesuatu, ia lalu mengalihkan pandanganya pada
Soojung yang focus menatap layar tv, sedikit ragu ketika harus mengatakan hal
ini karna ia bisa menebak bagaimana reaksi Soojung “Emm..Soojungie…tadi siang Oemma-mu menelponku, dia menyakan
bagaimana kabarmu disini…??”
Wajah
Soojung menegang, tak ada tawa ataupun raut kesal seperti tadi diwajahnya, yang
ada wajah marah Soojung yang dilihat Yonghwa “Oemma-ku…oemma ku
siapa…seingatku aku tidak punya oemma
oppa…!!”
Suara
Yonghwa melembut, mencoba untuk membujuk Soojung “Soojungie..kau tidak boleh
seperti itu, bagaimanapun dia adalah oemma-mu…kau
harus bisa memaafkannya, dia wanita yang sudah melahirkanmu Soojung-ah…”
“Sudah
ku katakan aku tidak punya oemma oppa…ikatan
hubungan kami sudah putus sejak dia menghancurkan kebahagiaanku…membuatku
membenci appa…dia memang wanita yang
melahirkanku, tapi dia bukan oemma ku
lagi…” ucap Soojung dengan nada kebencian dengan sosok yang dibicarakan.
Yonghwa hanya menghela nafas ia harus banyak bersabar menghadapi sifat keras
kepala Soojung.
“Tapi
Soojungie…”
Soojung
bangkit dari duduknya dan menatap Yonghwa tajam “Oppa..aku lelah…aku ingin
istirahat, besok juga aku harus berangkat pagi ke kampus…” ucapnya memotong
ucapan Yonghwa dan segera melangkahkan kakinya menuju kamarnya.
Yonghwa
kembali menghembuskan nafasnya panjang, selalu seperti ini, pembicaraan
keduanya selalu berakhir dengan pertengkaran jika ia sedang menyinggung tentang
kedua orang tua Soojung yang mencoba untuk menghubungi Soojung. Kedua orang tua
Soojung hanya bisa mencari tahu soal Soojung dari Yonghwa, karna Soojung selalu
menolak semua panggilan dan pesan yang dikirimkan pada Soojung.
Di
dalam kamar Soojung langsung menghempaskan tubuhnya di atas kasurnya,
ditenggelamkan wajahnya di bantal mencoba untuk meredam sesak yang ia rasakan,
air matanya yang berusaha untuk ditahan berhasil lolos berjatuhan. Tak berapa lama Soojung mengangkat wajahnya
dengan kasar ia menghapus air matanya.
“Aku
tidak akan pernah memaafkanmu…tidak akan pernah…!” ucap Soojung penuh kebencian,
dan tiba-tiba saja sakit kepala kembali menyerangnya, sangat sakit sampai
Soujung harus meremas bantal berusaha untuk bisa meredamnya, dengan keadaan
sakit yang sedang melandannya, Soojung berusaha bangkit dan tak lama ia
merasakan sesuatu mengalir dari hidungnya, dilihatnya darah segar yang
mengalir, Soojungpun beerusaha untuk meraih tisu yang ada di atas meja
belajarnya, mencoba untuk menghentikan mimisannya, setalah dirasa mimisannya
sudah berhenti Soojung segera mengeluarkan beberapa botol obat dari dalam
lacinya dan segera menengguk beberapa pil dari sana.
Gadis
itu kembali duduk di sisi ranjang, pandangnya memandang kearah luar jendela
kamarnya, raut kekesalan dan kebencian yang tadi membayangi wajahnya sekarang
berganti dengan raut sedih.
‘Apa aku akan berakhir
seperti ini…sepertinya kondisiku tak juga kunjung membaik…’
‘Ting’
Sebuah
dering yang menandakan adanya pesan membuat Soojung mengalihkan perhatian
Soojung dari pandangan jendela kamarnya, gadis itu langsung meraih
smartphone-nya yang berada tak jauh dari tempatnya berada.
From : Dr.Lee
Soojung-ie jangan lupa lusa kau harus
melakukan kemoterapy-mu yang pertama, siapkan dirimu…jangan mencoba untuk
melarikan diri….!!!
Soojung
hanya bisa tersenyum miris melihat pesan yang dikirimkan oleh Jongsuk terebut.
Tak ada yang bisa ia lakukan sekarang selain untuk menuruti apa yang
diperintahkan oleh Jongsuk, dan satu lagi yang sedang ia siapkan yaitu alasan
yang akan diberikan oleh Yonghwa karna pasti ia akan membutuhkan beberapa hari
untuk masa pemulihan akibat effect setelah kemo selesai.
---ooo000ooo---
From : Soojung
Oppa…aku akan pergi menginap di rumah
salah satu temanku yang ada di luar kota untuk mengumpulkan data tugas kuliah
untuk beberapa hari…
Yonghwa
langsung membulatkan kedua matanya setelah membaca pesan yang dikirimkan oleh
Soojung, ia hampir saja tersedak cola yang sedang diminumnya sangking
terkejutnya dengan pesan tersebut, padahal saat tadi pagi mereka sarapan
bersama, Soojung sama sekali tidak mengatakan apapun tentang kepergiaannya ini,
tapi kenapa sekarang secara tiba-tiba Soojung mengiriminya pesan seperti ini.
“Mwo….!!!”
Ucap Yonghwa dengan nada tinggi yang berhasil membuat Jungshin, Minhyuk dan
juga Jonghyun yang sedang bersama dengannya menjadi terkejut melihat
tingkatnya, namun tatapan heran dari ketiga sahabatnya tersebut sama sekali tak
membuat Yonghwa terganggu.
“Yobseyo oppa…”
suara Soojung langsung terdengar beberapa saat ketika Yonghwa mencoba untuk
menghubunginya.
“Yah..anak
nakal…mau kemana kau, kenapa kau tidak memberitahu apapun pada oppa…oeh…” kali ini Yonghwa tak bisa lagi
menutupi rasa kesalnya karna sikap seenaknya Soojung.
“Tidak usah berteriak-teriak seperti
ini oppa…aku belum tuli untuk bisa mendengar suara normalmu…”
gerutu Soojung.
“Tidak
usah mengalihkan pembicaraan, sekarang katakan pada oppa.. kau ingin kemana,
dan dengan siapa…?? Kenapa tiba-tiba seperti ini…??” tanya Yonghwa.
“Sudah ku katakan padamu kalau aku
harus pergi untuk 3 hari ini, aku harus pergi mengumpulkan data untuk tugasku…”
“ahh…dan selama aku pergi jangan
pernah menghubungiku karna aku tidak akan mengaktifkan ponselku selama disana
karna percuma saja, tempat yang aku kunjungi sangat sulit untuk mendapatkan
sinyal..” lanjut Soojung lagi, namun hal ini semakin membuat
Yonghwa curiga.
“Apa
kau masih marah pada oppa..??” tanya Yonghwa dengan suara kembali normal.
“Marah kenapa…??”
terdengar nada suara Soojung yang heran tak mengerti dengan apa yang dikatakan
Yonghwa.
“Tentang
pembicaraan kita kemarin malam…” ucap Yonghwa sedikit ragu, mungkin memang ini
yang membuat sepupunya yang paling ia sayang itu pergi dan membutuhkan waktu
untuk sendiri.
“Tidak oppa…aku sama sekali tidak
marah padamu karna hal itu, aku pergi bukan untuk menghindarimu, tapi karna
memang aku harus mengerjakan tugasku ini….” Suara Soojung
terdengar sedang berusaha untuk meyakinkan Yonghwa.
“Benar
kau tidak marah pada oppa..??” tanya Yonghwa lagi.
Terdengar
helaan nafas Soojung “Sekarang aku mulai
marah kana kau tidak mempercayaiku…” ucapnya tegas.
“Baiklah..baiklah…oppa
percaya padamu, tapi bisakah kau beritahu oppa kemana kau pergi sampai kau
susah untuk mendapatkan sinyal hp…??” tanya Yonghwa akhirnya.
“Em…ahh…oppa…suaramu mulai tidak
jelas..oppa..oppa…yobseyo…” dan telponpun terputus tanpa persetujuan
Yonghwa. Yonghwa berusaha untuk menelpon kembali Soojung namun gagal karna
sepertinya yang dikatakan Soojung kalau ponselnya susah untuk dihubungi benar
adanya. Dengan kekhawatiran yang masih melingkupi perasaannya Yonghwa
meletakkan ponselnya diatas meja dan menghembuskan nafasnya panjang.
“Apa
yang terjadi hyung…??” tanya Jungshin.
“Soojung
pergi ke luar kota selama 3 hari untuk mengumpulkan data untuk tugasnya….dan
dia juga mengatakan kalau ia tak akan mengaktifkan ponselnya selama disana..”
jawab Yonghwa.
“Lalu
apa masalahnya hyung..??” tanya Jonghyun dengan raut masih tak mengerti.
“Aku
merasa aneh dengan kepergiannya ini, dia benar-benar menutupi sesuatu dariku…”
jawab Yonghwa.
“Tadi
kau mengatakan tentang pembicaraanmu kemarin malam dengannya, memang apa yang
kalian bicarakan sampai kau bisa berfikir kalau Soojung pergi karna itu…?? Dan
lagi kemana Soojung pergi hyung…??” tanya Minhyuk.
Yonghwa
menghela nafasnya berat “Beberapa hari lalu ibu-nya Soojung menelponku dan
menanyakan tentang kabar Soojung padaku, aku mengatakan hal ini padanya, dan
dia sangat marah padaku, bahkan malam harinya ia sampai tak keluar dari kamar
dan melewatkan makan malam, aku mengira Soojung marah karna hal ini, tapi tadi
pagi sikapnya sudah kembali seperti biasa…” ucap Yonghwa. “…dan Soojung sama
sekali tak mengatakan kemana ia akan pergi…dia hanya mengatakan kalau tempatnya
pergi sangat sulit mendapatkan sinyal ponsel…”
“Minhyuk-ah…kau
tau sesuatu tentang kepergian Soojung ini…??” Yonghwa mengalihkan padangannya
pada wajah Minyuk yang juga terlihat bingung.
Minhyuk
menggelengkan kepalanya, jujur harus dikatakan kalau ia juga merasa terkejut
mendengar kabar kepergian Soojung yang bergitu mendadak, karna gadis itu tidak
pernah menceritakan tentang hal ini padanya “Soojung tak pernah membicarakan
apapun tentang ini hyung…” jawabnya.
“Sudahlah
Hyung…kau harus percaya kalau Soojung akan baik-baik saja, aku percaya dia bisa
menjaga dirinya sendiri…percayalah…” Jonghyun berusaha untuk meyakinkan Yonghwa
yang masih terlihat khawatir pada sepupunya itu.
‘ktalk’
Yonghwa langsung meraih ponselnya yang ada diatas meja begitu mendengar suara
pesan masuk tersebut.
From : Soojung
Oppa…tenang saja, aku akan baik-baik
saja disini, kau tidak perlu khawatir, aku akan menjaga diriku dengan
baik…tunggu aku 3 hari lagi okey…^^
---xxxXXXxxx----
Di
tempat lain Soojung menatap perih ke layar ponselnya yang baru saja mengirimkan
pesan pada Yonghwa, senyum getir menghias wajah cantiknya, butiran bening sudah
mendesak untuk keluar dari sudut matanya namun ia mencegahnya agar tidak
keluar, ia tak ingin menangis, ia tidak ingin lemah, dan Soojung pun sudah
memantapkan hatinya untuk kuat untuk dirinya sendiri dan juga orang-orang yang
disayanginya.
“Apa
kabar pasien keras kepalaku yang satu ini…” sebuah suara yang memasuki ruangan
dimana tempatnya berada sekarang membuyarkan lamunan Soojung, gadis itu menoleh
kearah sumber suara dan melihat Jongsuk dan juga seorang perawat cantik
mengikuti langkahnya yang memasuki ruang perawatannya.
“Seperti
yang kau lihat oppa..aku sehat…” Soojung memaksakan sebuah senyum diwajahnya
untuk menutupi perasaan khawatirnya sekarang.
“Jangan
pernah mencoba untuk membohongiku Soojung-ah….aku tau kau sedang sedih
sekarang…” ucap Jongsuk lalu ikut duduk diatas ranjang Soojung.
Soojung
hanya menundukkan kepalanya, raut kesedihan terlihat jelas diwajahnya.
‘apa raut wajahku ini memang
sangat mudah terbaca, kanapa sampai Jongsuk oppa yang baru belum lama
mengenalku bisa mengetahui apa yang aku rasakan…’
“Matamu
yang mengatakan semuanya Soojung-ah…aku bisa tau kalau kau sedang sedih dari
sorot matamu..” ucap Jongsuk lagi seakan tau apa yang sedang dipikirkan gadis
didepannya itu.
Soojung
mengangkat wajahnya dan menatap Jongsuk penuh selidik. “Apa oppa seorang
cenayang atau semacamnya, kenapa kau bisa tau apa yang sedang ku pikirkan…atau
jangan-jangan kau bisa membaca pikiran orang…??”
Tawa
Jongsuk pecah mendengar ucapan Soojung, begitu pula gadis cantik yang
menggunakan baju dokter samping tempat tidur Soojung yang juga tak bisa menahan
senyumnya ketika mendengar ucapan Soojung tadi.
“Iya..aku
memang seorang cenayang, cenayang yang khusus untukmu... “ Jongsuk mencoba
untuk menghentikan tawanya ketika melihat wajah Soojung mengerut kesal. “Jangan
pernah menyembunyikan sesuatu dariku Soojung, oppa tau kau sedih…tapi kau harus
kuat, oppa tau kau wanita kuat Soojung, kau harus ingat kalau kau melakukan
semua ini agar bisa terus bersama dengan orang-orang yang kau sayangi….” Ucap
Jongsuk lagi sambil mengelus puncak kepala Soojung.
“Oya..kenalkan
ini Seung Yoen dia adalah yang akan membantumu nanti Soojung…” Jongsuk akhirnya
mengenalkan wanita cantik itu, wanita cantik yang merupakan calon dokter itu
tersenyum ramah pada Soojung, membuat Soojung juga membalas senyumnya seramah
mungkin. Cantik, satu kata itu terukir dikepala Soojung ketika melihat wanita
itu.
Kedua
wanita itu akhirnya saling berkenalan dan sempat mengobrol tentang beberapa
hal, Soojung merasa kalau Seung Yoen sangat ramah dan juga baik, ia merasa
sangat mudah akrab dengan wanita cantik itu, dan Soojung merasa kalau ia tidak
akan merasa kesepian lagi saat berada dirumah sakit ini karna akan ada Seung
Yoen yang menemaninya nanti.
Pengobatan
kemotrapy yang dilakukan Soojung berjalan dengan lancar, Jongsuk dan Seoung
yang selalu menemaninya dan juga selalu memberikannya semangat agar Soojung
tetap bersemangat dan untuk mengahadapinya membuat Soojung tidak merasa
kesepian, dan beruntung tubuh Soojung tidak mengalami penolakkan saat obat-obatan
itu memasuki tubuhnya.
“Kau
akan pulang siang ini Soojungie…??” suara seorang perempuan membuat Soojung
menghentikan kegiatannya yang sedang memasukkan beberapa pakaian didalam
tasnya, ia menoleh kearah sumber suara dan melihat Seoung Yoen yang berpakaian
serba putih memasuki ruang rawatnya, padahal jam masih menunjukkan pukul
05.30am tapi Seoung Yoen sudah berada dirumah sakit.
“Iya
unnie…rencananya aku akan pulang siang ini, tapi aku berubah pikiran, aku akan
pulang pagi ini…aku sudah rindu dengan ranjangku yang ada di apartement…” jawab
Soojung lagi.
“Apa
ada yang bisa unnie bantu Soojungie…kau itu masih harus banyak istirahat
Soojungie…” ucap Seung Yoen mendekati Soojung.
“Tidak
usah unnie, aku bisa melakukannya sendiri….unnie sendiri harusnya yang lebih
banyak istirahat, kau lihat wajahmu itu sangat terlihat lelah…” ucap Soojung.
“Kau
ini…baikalah, tapi ingatlah untuk banyak beristirahat, dan kalau terjadi
sesuatu cepat hubungi aku ataupun dokter Lee…kau paham…” ucap Seung Yoen tegas.
“Dee…unnie…” ucap
Soojung akhirnya.
---xxxXXXxxx---
Dengan
wajah masih mengantuk Jonghyun memasuki rumah sakit milik keluarganya dan juga
tempat dimana Jongsuk bekerja, hanya dengan denim hitam dan juga t-shirt hitam
yang membalut tubuh altelisnya sudah membuat banyak perawat ataupun pengunjung
wanita yang menatapnya dengan tatapan kagum, ditambah dengan wajahnya yang
tampan, benar-benar membuat semua wanita seperti tersihir untuk terus
menjadikannya pusat perhatian, Jonghyun yang akhirnya menyadari tatapan para
wanita di sekitarnya hanya bisa tersenyum sinis. Ia lalu menghampiri sebuah
recepsionis yang sedang ramai berkumpul beberapa perawat yang juga sedang
memandangnya dengan tatapan kagum.
“Permisi
nona-nona cantik, apa kalian tau dimana ruang dari Jongsuk hyu--- em..maksudku
Dr.Lee Jongsuk…??” tanya Jonghyun lalu tersenyum manis menampilkan senyum
memikatnya yang semakin membuat para perawat itu menatapnya kagum.
“Lihat
senyum itu, semakin membuat wajahnya semakin tampan…aww… ku rasa aku akan
pingsan hanya dengan melihat senyumnya itu…” ucap salah seorang perawat pada
rekannya yang lain yang semakin membuat Jonghyun tersenyum.
‘Kau bukan wanita pertama yang terpesona dengan senyumku
ini’,
batin Jonghyun mengejek.
“Tentu
saja kami tau…apa kau ingin kami antarkan keruangan Dr. Lee…??” tanya salah
seorang suster itu dengan nada menggoda.
“Ow…suatu
kehormatan untukku karna bisa ditemani oleh seorang perawat cantik sepertimu…”
ucap Jonghyun lagi dengan nada merayu yang membuat wajah perawat itu bersemu
merah mendengarnya. Namun tiba-tiba saja seseorang memukul kepalanya dari
belakang membuat Jonghyun meringis kesakitan.
“Oh…Shit…siapa yang berani-berani memukul
kepalaku…Yah…Kau---…” gerutuan Jonghyun
terhenti ketika menyadari siapa orang yang berani memukul kepalanya tadi.
“Oh…hyung…” ucap Jonghyun, namun berbeda dengan Jonghyun yang melihatnya
girang, wajah Jongsuk malah terlihat dingin dengan tatapan tajam padanya.
“Apa
yang sedang kau lakukan disini…??” tanya Jongsuk dengan nada dinginnya lalu
menaruh grafik pasien yang tadi digunakan Jongsuk untuk memukul kepala adiknya
tadi diatas meja resepsionis.
“Aku
mengantarkan ini hyung, tadi dompetmu tertinggal di rumah…” ucap Jonghyun lalu
menyerahkan sebuah dompet hitam pada Jongsuk.
“Hyung…??”
ucap seorang suster dengan nada bertanya seolah menanyakan hubuangan antara
Jongsuk dan laki-laki tampan itu.
“Dia
adalah adikku....” ucap Jongsuk akhirnya sambil menghembuskan nafasnya panjang.
“Keluarga
Lee memang hebat, bukan hanya Dr. Lee saja yang tampan, tapi adikknya pun juga
sangat tampan, bahkan dimple smile-nya
itu begitu mempesona…” ucap salah seorang perawat yang membuat Jonghyun kembali
tersenyum manis.
“Kau
dengar hyung, mereka memuji senyumku ini…” Jonghyun membanggakan dirinya pada
Jongsuk, yang hanya dibalas tatapan kesal dari Jongsuk.
“Bukankah
urusanmu sudah selesai, cepatlah pulang aku tidak mau ada keribuatan dirumah
sakit ini…” ucap Jongsuk masih dingin.
“Aku
masih ingin disini hyung…” ucap Jonghyun mencoba untuk membujuk Jongsuk untuk
tetap mengijinkannya tinggal, namun ternyata Jongsuk tau maksud terselubung
dari adikknya itu.
“Kau
masih ingin disini karna ingin menggoda para suster itu mengacaukan pekerjaan
mereka…oeh…” ucap Jongsuk membuat
Jonghyun hanya meringis kecil namun tetap belum bergeming di tempatnya, Jongsuk
yang merasa kesal akhirnya menarik telinga Jonghyun dan menariknya untuk
mengikutinya menuju ruanganya yang tentu saja membuat Jonghyun merintih
kesakitan.
“Aahh…aahh..hyung
lepaskan, kau membuatku malu,…cepat lepaskan hyung…” ucap Jonghyung menahan
rasa sakit karna telinganya masih terus ditarik Jongsuk.
Keduanya
lalu pergi menuju ruang kerja Jongsuk dan meninggalkan meja resepsionis itu,
dan pemandangan itu jusrtu membuat para suster yang melihatnya menjadi menakin
mengilai Lee bersaudara itu.
“Mereka
sangat imut dan menggemaskan…” ucap salah seorang suster dengan tatapan kagum.
“Kau
benar, aku semakin megagumi mereka…kalau aku tidak bisa mendapatkan Dr. Lee,
aku tidak akan menolak untuk mendapatkan adiknya yang sama-sama tampan itu,…”
ucap salah seorang yang lainnya.
“Hyung…lepaskan,
kau benar-benar membuatku malu…” ucap Jonghyung masih menahan rasa sakitnya.
“Biarkan
saja…aku tidak peduli…” ucap Jongsuk santai.
“Hyung…hentikan
sebelum kau membuatku malu di depan seorang bidadari..” ucap Jonghyun seketika
dan langsung melepaskan tangan Jongsuk di telinganya, Jonghyun langsung
meninggalkan Jongsuuk dan menghampiri seorang yang menggunakan jas putih
seperti Jongsuk yang sedang berjalan dengan seorang suster.
“Hai
Beautiful...bolehkan aku tau namamu
cantik…” ucap Jonghyun dengan nada menggoda pada wanita cantik dihadapannya
itu, namun reaksi yang diberikan wanita itu sungguh di luar dugaannya, wanita
itu sama sekali tak tersanjung atas pujian dengan nada menggoda dari Jonghyun,
justru wanita itu mengernyitkan dahinya melihat laki-laki dihadapannya itu.
Seung
Yoen memandang heran pada laki-laki yang sedang tersenyum manis di hadapannya, ‘Siapa
laki-laki ini…??’ tanya Soeun Yoen dalam hati, ia lalu melirik
kearah suster yang sedang berdiri disampingnya dan melihat wajahnya yang
menatap laki-laki itu dengan tatapan memuja,
“Aku
kira awalnya aku salah tempat dan mengira kalau ini bukan rumah sakit karna
melihat seorang malaikat tanpa sayap yang berdiri dihadapanku…” ucap laki-laki itu lagi yang semakin membuat
Seung Yoen semakin bingung menatapnya ‘Siapa sebenarnya laki-laki ini, apa dia salah satu
pasien dari bangsal sakit jiwa yang kabur….??’
“Perkenakan
aku Lee Jonghyun…dan siapa namamu nona cantik…??”
“Dokter
Lee…” Jonghyun langsung menurunkan uluran tanganya ketika melihat wanita
dihadapannya itu mengacuhkannya dan malah menyapa seseorang yang sedang
berjalan kearahnya.
“Apa
anak itu sudah pulang…??” tanya Jongsuk pada Seung Yoen dan seolah mengabaikan
keberadaan Jonghyun yang masih menatap Soeung Yoen.
“Dia
masih bersiap-siap dikamarnya, tadi aku ingin membantunya, tapi dia menolak,
dan Dokter Lee pasti tau bagaimana keras kepalanya dia…” jawab Seung Yoen.
“Yah…dia
memang keras kepala…” keluh Jongsuk megingat salah satu pasiennya yang memang
keras kepala itu. “Dia adikku…Lee Jonghyun…” ucap Jongsuk pada Seung Yoen
ketika melihat heran kearah Jonghyun yang masih menatapnya sambil tersenyum
manis, persis seperti seorang pasien dari bangsal jiwa yang pernah ditemui
Seung Yoen.
“Baiklah
kalau begitu aku harus pergi memeriksa beberapa pasien lainnya…” pamit Seung
Yoen, Jongsuk hanya menganggukan kepalanya singkat.
“Hyung…kau
menengal wanita tadi…??” tanya Jonghyun yang masih menatap kepergian Soeung
Yoen.
“Wee….??”
Tanya Jongsuk penuh selidik. “ Dia adalah Gong Seung Yoen, dia adalah Mahasiswa
magang disini…dan aku yang akan menjadi pembimbingnya…dia adalah harapan
besarku, sampai kau berani untuk macam-macam denganya, akan ku gantung kau…”
ucap Jongsuk sambil memandang tajam Jonghyun.
‘Seung Yoen…kau akan menjadi targetku selanjutnya…’ batin
Jonghyun.
Tbc.
To
be continue…
Author note :
Mian...karna luuaammaaa banget baru bisa update, kara belakangan author lagi gak bisa bagi waktu...sekarang ini dulu ya yang di update, buat yang nunggu I'll Be Waiting mohon sabar karna masih dalam proses...
jangan lupa tinggalkan jejak-jejak kalian ya...
The Last Love [part 2]