Cast :
- Jung Soo Jung
- Kang Minhyuk
- Jung Yonghwa
- Soehyun
- Lee Jonghyun
- Lee Jungshin
- Lee Jongsuk
- Jessica
Other Cast : akan muncul satub persatu...^^
Gendre : Sad, Family, Romance
Chap : 1/(?)
Seoul,
Authum 2014
Minhyuk
mendengus kesal memasuki sebuah toko buku yang berada di tengah kota Seoul,
wajahnya menunjukkan ketidak tertarikannya berada di toko buku tersebut, bukan
karna ia membenci berada di tempat yang sejauh mata memandang hanya melihat
rak-rak berisi berbagai jenis buku, ataupun karna ia tak suka membaca buku,
bahkan Minhyuk adalah salah satu mahasiswa terpintar di angkatannya, dan selalu
mendapatkan peringkat teratas di setiap akhir semester, hanya saja Minhyuk
memang tak terlalu menyukai berlama-lama berada di tempat seperti perpustakaan
ataupun toko buku seperti ini, ia hanya akan berada di dua tempat tersebut
hanya jika ada 3 alasan, mengerjakan tugas kuliahnya, mencari tempat sembunyi
dari para fans girls-nya ataupun untuk tidur siang, dan untuk alasan terakhir
tersebut hanya bisa Minhyuk lakukan jika di perpustakaan kampus, selebihnya ia
memilih untuk mencari informasi yang di butuhkan melalui paper-paper ataupun
thesis yang tersebar di internet ataupun meminta Soehyun untuk
mencarikannya buku ataupun meminjam buku referensi dari Soehyun yang kebanyakan
pasti ia punya. Dan yang menjadi alasannya kali ini kenapa ia sangat
menunjukkan ketidak tertarikannya berada di toko buku ini di hari sore
menjelang malam ini karna sekarang adalah hari jum’at awal dari weekend namun
sang dosen bahasa Inggris-nya memberikannya tugas untuk meresume sebuah buku
bahasa inggris yang tidak ada di perpustakaan kampusnya, dan yang sialnya juga
Soehyun pun belum bisa mendapatkan buku tersebut. Jadilah Minhyuk harus melangkahkan
kakinya di toko buku yang di rekomendasikan oleh Soehyun tersebut. Hari jum’at
malam seperti ini harusnya menjadi waktu yang perfect bagi Minhyuk untuk bisa berkumpul dengan ketiga best friend-nya, Jung Yonghwa, Lee
Jonghyun dan si happy virus Lee Jungshin. Bahkan
Minhyuk dan ketiga best fiends-nya
itu terpaksa memotong waktu latihan band mereka – CN BLUE lebih cepat dari
biasanya, dan untungnya ketiganya bisa memahami dan memberikan toleransi
padanya.
“Kalau
bukan karna profesor Michael…mungkin sekarang aku masih berada di belakang
drumset kesayanganku…” gerutu Minhyuk lagi, ia kembali mengehembuskan nafasnya
panjang, ia lalu segera menuju ke deretan rak-rak yang sudah di beritahu
Soehyun dimana ia bisa mendapatkan buku tersebut.
“Can I help you sir..??”
sebuah suara dari sebuah rak yang berjarak beberapa meter di depannya membuat
Minhyuk mengalihkan pandanganya dari deretan buku-buku yang ada di hadapannya,
tatapannya langsung menemukan seorang perempuan berambut panjang yang di kucir
kuda memakai seragam toko buku tersebut sedang berbicara dengan seorang
laki-laki berambut pirang yang lebih tua darinya. Minhyuk mengenali perempuan
tersebut ia adalah Jung Soojung atau Jung Krystal, salah seorang sepupu Yonghwa
yang sudah hampir 1,5 tahun terakhir tinggal bersama dengan Yonghwa di
appartementnya.
“Oh yes, can you show me where I can
get Korea’s map…?” ucap sang laki-laki tersebut.
“Oh…sure…right here sir…”
Krystal berucap ramah, lalu ia menunjukkan dimana terdapat deretan buku-buku
yang berisi tentang berbagai macam peta.
“Ok thank you Miss…”
“Just call me Soojung sir…and you’re welcome…” ucap Krystal
yang seperti mengerti maksud laki-laki tersebut yang ingin mengetahui namanya
untuk mengucapakan terima kasih.
“Ok..thank you
Soojung, for your help…”
“No...it’s ok…I’m very grateful if I
can help you sir…”balas Soojung
---**---
“Oke miss
Soojung…see you next time…” kata sang
laki-laki tersebut setelah menerima map tadi ia pilih dari Soojung setelah
membayar.
“See you next time too sir… and thanks
for coming…” Soojung berkata ramah lalu tersenyum dan sedikit membungkuk untuk memberikan hormat pada
laki-laki tersebut.
“Huaahh…Soojung-ah…kau
benar-benar penyelamatku…beruntung ada kau tadi, kalau tidak aku benar-benar
tak tahu bagaimana harus menghadapi turis tersebut…” Luna yang juga merupakan salah satu pegawai di
toko buku tersebut langsung merangkul lengan Soojung ketika melihat sang turis
sudah keluar dari toko buku mereka. Ia merasa benar-benar tertolong karna
adanya Soojung yang memang sangat ahli dalam berbahasa Inggris, tak heran
memang karna ia tumbuh dan besar di Amerika.
“Aaiisshh
unnie…it’s not a big deal for me…kau
terlalu berlebihan…” balas Soojung sambil tersenyum.
“Tapi
ini big deal untukku…” balas Luna tak
mau kalah. Soojung hanya tersenyum kecil mendengarnya, ia lalu melihat jam
tanganya yang sudah menunjukkan 06.00pm, waktu kerjanya sudah habis dari
setengah jam yang lalu tapi karna ada beberapa hal ia harus tinggal setengah
jam lebih lama.
“Shift
mu sudah habis…?” tanya Luna seperti bisa membaca apa yang sedang di fikirkan
Soojung membuat gadis itu mengangguk sambil tersenyum “Ya sudah cepat siap-siap
untuk pulang, aku yang akan mengurus sisanya…”
“Arraseo…bye
unnie…” ucap Krystal lalu segera berlalu dan menghilang di di balik sebuah
pintu yang merupakan ruangan khusus karyawan disana.
---**---
Tanpa
Minhyuk sadari ternyata dirinya terus saja memperhatikan Soojung sejak Soojung membantu turis tersebut, tentu saja Minhyuk mengenal sosok
Soojung, mereka bahkan satu kampus walau berbeda angkatan, dan beberapa kali
berada disatu kelas yang sama. Namun harus Minhyuk akui kalau hubungannya
dengan gadis tersebut tidak bisa di bilang dekat ataupun teman. Ia hanya
sekedar mengenal Soojung sebagai sepupu dari salah satu best friends-nya yang juga sudah di anggap seperti hyung-nya
sendiri, bahkan ia sendiri tak sering mengobrol dengan Soojung, sikap
gadis itu cendurung dingin dan enggan untuk mengobrol dengannya, sikapnya
sangat jauh berbeda dengan kedua temannya yang lain Jonghyun dan Jungshin yang
terlihat bisa dengan cepat mengakrabkan diri dengan mereka, ia sendiri tak
mengerti kenapa ia merasa ‘di bedakan’ oleh Soojung, ia merasa tak punya salah
ataupun melakukan sesuatu yang menyakitkan Soojung sejak awal mereka bertemu 1,5
tahun yang lalu, bahkan saat ia bertemu untuk pertama kalinya ia tak banyak
bicara pada gadis itu.
--Flashback—
1,5
tahun yang lalu
Pertengahan
tahun 2012
Seoul
@Appartement Yonghwa
07.15pm
“Oke…kids aku punya penguman untuk
kalian…” suara Yonghwa menginterupsi kegiatan Jungshin, Jonghyun dan juga
Minhyuk yang sedang asyik menonton DVD film action yang tadi di sewa Jungshin.
“Pengumuman apa hyung..??” tanya
Jungshin tanpa mengalihkan pandanganya dari layar TV LCD di hadapannya.
“Latihan band kita malam ini kita
cancel...we have something to do…” jawab Yonghwa dengan mengunakan
embel-embel bahasa Inggrisnya.
“Yah…hyung kenapa kau tiba-tiba
menggunakan berbahasa inggris seperti itu…” protes Jungshin.”Aahh…Why Hyung..Why
you canceled our band practice …” lanjutnya lagi.
“Yah…Lee Jungshin, kau pun sama saja
menggunakan bahasa Inggris…” ucap Yonghwa.
Jungshin terdiam sesaat menyadari
kelakuan bodohnya, ia lalu tersenyum kecil “Maksudku…wee hyung, kenapa kita
harus membatalkan jadwal latihan kita…”
“Hemm…jangan bilang kalau kau akan
pergi kencan dengan Soehyun hyung…” tebak Jonghyun.
“Heol…ku yakin ‘Twin’ akan menolak…
karna sekarang ia sedang mengerjakan tugas kuliahnya…” tambah Minhyuk sambil
kembali memasukkan keripik kentang ke dalam mulutnya. Soehyun adalah kekasih
Yonghwa yang juga childhood friend until now Minhyuk, mereka berdua mempuyai
banyak kesamaan, sama-sama menjadi mahasiswa terpintar di angkatannya dan
selalu bersaing untuk menjadi yang terbaik setiap akhir semester dan yang lebih
anehnya lagi keduanya lahir di tanggal, hari, bulan dan juga tahun yang sama,
itulah kenapa pada akhirnya Yonghwa, Jonghyun, Jungshin, dan juga teman-teman
dekat Soehyun memberi julukan pada keduanya sebagai ‘twin’ walaupun berbeda
ayah dan ibu tapi keduanya memiliki banyak kesamaan, mungkin karna lahir di
tanggal yang sama membuat keduanya menjadi seperti mempunyai ikatan batin yang
cukup kuat, dan juga menjadi sangat dekat, padahal Soehyun adalah tipe
seseorang yang sangat sulit untuk bisa dekat dengan seseorang apalagi seorang
namja, tapi dengan Minhyuk, Soehyun memperlakukannya seperti saudaranya
kembarnya sendiri.
“Yayaya….bukan itu masalahnya, besok
sepupuku dari Amerika akan kembali ke Korea dan akan tinggal disini bersamaku,
jadi tugas kita sekarang adalah untuk membersihkan appartementku ini…” jelas
Yonghwa.
“Kenapa harus kami yang membereskan
appartementmu hyung…” protes Jungshin, Minhyuk dan Jonghyun bersamaan.
“Yah..apa kalian tak ingat siapa yang
seharian ini berada di appartementku dan membuatnya menjadi berantakan seperti
ini…” ucap Yonghwa “Kalian yang tadi memasak ramen dan belum mencuci piringnya,
dan kau Jonghyun tadi kau juga tidur di kamarku dan bahkan belum membereskannya
oeh…dan kau Minyukkie…aku tau aku bisa mengandalkanmu untuk urusan
bersih-bersih appartement kan…” Yonghwa mengakhiri penjelasannya dengan
tersenyum manis pada Minhyuk.
“Aaiisshh..chinca kalau aku tau akan
begini akhirnya, aku tidak akan menyetujui untuk berkumpul di appartementmu
hyung…” Jungshin sekali lagi melakukan protes dengan sikap Yonghwa.
“Berhenti protes seperti itu dan cepat
bangkit dari sofa, aku akan memesan beberapa pizza sebagai hadiah karna kalian
telah membantuku untuk membereskan appartementku..call…” Yonghwa mencoba untuk
bernegosiasi pada ketiga sahabatnya tersebut.
“Iisshh…chinca…aku tau kalau kau
membeli pizza karna memang kau sedang ingin memakannya bukan sebagai hadiah
untuk kami karna telah membantumu membersihkan appartementmu hyung…” ucap
Jonghyun.
“Aku setuju denganmu hyung, kalau
memang kau ingin memberi kami hadiah traktir kami spaghetti dan juga ddubbukki juga hyung…” ucap Minhyuk.
“Heol…aku juga setuju, di tambah
dengan burger juga…” tambah Jungshin.
“Iissh…arraseo…arraseo…ku penuhi
permintaan kalian setelah appartementku bersih...” ucap Yonghwa akhirnya,
ketiganya tersenyum penuh kemenangan karna permintaannya dipenuhi oleh Yonghwa.
Keesokan
harinya
@Incheon
Airport
10.00am
Dengan pakaian casual t-shirt di padu
dengan demin Yonghwa dan ketiga sahabatnya duduk di salah satu kursi di
terminal kedatangan luar negri. Yonghwa memang sengaja mengajak ketiganya
sahabatnya tersebut untuk menjemput Soojung, ia beralasan tidak ingin sendiri
saat menunggu dan juga ingin mengenalkan sepupunya tersebut pada ketiganya.
“Hyung memangnya sepupumu itu
laki-laki atau perempuan…?” tanya Jungshin yang kemudian teringat kalau dari
semalam Yonghwa belum memberi tahu apa sepupunya tersebut laki-laki atau pun
perempuan.
“Perempuan…dia 4 tahun lebih muda
dariku, tapi karna kepintarannya dia pernah menskip 1 tahun di sekolahnya
dulu…” jawab Yonghwa. “Bahkan saat di Amerika dia kuliah di Colombia university walaupun
awalnya ia menginginkan untuk kuliah di Harvard, tapi karna beberapa hal
akhirnya dia harus puas kuliah di Colombia university…”
“Huuah hyung pasti dia sangat pintar…”
kagum Jungshin “…tapi kenapa dia memilih untuk tinggal di Korea dan
meninggalkan kuliahnya di Colombia university hyung..??”
“Dia punya hubungan yang kurang
harmonis dengan kedua orang tuanya sejak mereka bercerai, sekarang ia tinggal
dengan Ibunya dan juga ayah tirinya, sedangkan ayahnya yang merupakan samcon-ku juga sudah menikah
dengan perempuan Jepang dan menetap disana…jadi dia memilih untuk kembali ke
Korea…” jawab Yonghwa santai yang masih asyik bertukar pesan dengan kekasihnya
Soehyun.
“Jadi maksudmu dia pernah tinggal di
Korea sebelumnya hyung..?” tanya Jungshin lagi.
“Hem…dia lahir dan besar di Korea tapi
hanya sampai umurnya 3 tahun setelah itu dia pindah bersama dengan kedua orang
tuanya ke Amerika…”
“Hyung apa kau nanti tidak akan
canggung akan tinggal bersama dengan-nya, kalian kan sudah lama tidak bertemu…”
ucap Jungshin lagi, sedangkan Jonghyun masih asyik dengan iPad-nya sedang
beradu game balapan dengan Minhyuk.
“Untuk apa aku harus canggung...dan
kata siapa aku tak pernah bertemu denganya, aku dan dia sering berkomunikasi,
sering ber video call dengannya, bahkan saat liburan kemarin yang aku
mengatakan pada kalian akan ke Amerika aku bertemu dengannya…kami masih sangat
dekat…bahkan saat Jesi noona harus fashion show disana ia tinggal di rumah
Soojung..” Jesi atau Jessica adalah kakak perempuan Yonghwa yang sekarang
menjadi seorang desainer yang namanya cukup di perhitungkan di dunia
fasyen. Jessica sekarang berada di Paris untuk mengembangkan sayapnya sebagai
desainer ternama di dunia.
“Jadi namanya Soojung hyung…??” ucap
Jungshin lagi.
“Hem…lengkapnya Jung Soojung…aaiisshh
Lee Jungshin!!! kenapa kau cerewet sekali sih…tidak bisakah kau tenang seperti
Jonghyun dan Minhyuk, kenapa kau banyak bertanya, apa kau wartawan oeh..” ucap
Yonghwa yang akhirnya kehilangan kesabaran karna maknae-nya itu terlalu banyak
bicara, Jonghyun dan Minhyuk yang mendengar ucapan kesal Yonghwa hanya
tersenyum kecil.
“Aiisshh hyung…aku bosan kalau hanya
diam saja, kau dari tadi sibuk sms-an dengan Hyunnie, Minhyukkie dan juga
Jonghyun hyung asyik dengan game mereka…tidak ada yang menemaniku mengobrol…”
keluh Jungshin.
Tak beberapa lama dari arah pintu
bandara keluar lah seorang perempuan cantik berambut panjang dengan outfit
casual berjalan santai, gadis yang awalnya menggunakan kacamata hitam itu
langsung melepaskannya dan menaruhnya di atas kepala, ia memandangi keseluruh
sudut bandara untuk mencari seseorang, kedua matanya terbuka lebar ketika
menemukan sosok yang dicarinya melambaikan tangan padanya, seutas senyum
mengembang di wajah cantiknya, dengan langkah ringan perempuan itu langsung
menghampiri Yonghwa.
“Soojungie…” Yonghwa yang langsung
bangkit dari duduknya dan berjalan menjauh dari ketiga temannya tersebut
menghampiri perempuan yang baru saja keluar tersebut, Yonghwa langsung
merentangkan kedua tangannya mempersilahkan sepupunya itu untuk masuk ke dalam
pelukkannya. Sedangkan Minhyuk, Jungshin, dan Jonghyun yang melihat Yonghwa
bangkit dari duduknya langsung menatap Yonghwa dan menemukan kalau ia sedang
memeluk seseorang yang wajahnya belum terlihat karna terhalang oleh tubuh
Yonghwa.
“Ku kira kau akan lupa untuk
menjemputku oppa…” ucap Soojung yang masih memeluk Yonghwa.
Yonghwa tersenyum lalu mengurai
pelukannya dengan perempuan yang ternyata adalah Soojung tersebut. “Bagaimana
mungkin aku akan lupa dengan kedatangan sepupu yang paling ku sayangi ini…”
ucapnya “..bagaimana penerbanganmu…apa semuanya lancar…?” tanya Yonghwa.
“Everything is fine oppa…don’t worry…”
jawab Krystal.
“Iiisshh…chinca…jangan memulai
berbicara dengan bahasa Inggris, sekarang kau berada di korea…arrachi…” ucap
Yonghwa.
“Siip bos…” canda Soojung lalu
tersenyum.
“Hemm..” sebuah suara deheman
laki-laki membuat keduanya tersadar kalau ternyata ada orang lain di antara
mereka, Yonghwa langsung membalikkan badannya dan melihat ketiga sahabatnya
sudah berada disana.
“Ahh…Soojungie…kenalkan ini teman satu
band oppa…ini Lee Jungshin..” ucap Yonghwa mengenalkan Jungshin, mereka berdua
langsung saling berjabat tangan.
“Lee Jungshin imnida…aku basis di
CNBLUE”
“Anneyonghaseyo Jung Soojung imnida…”
“Ini Lee Jonghyun…” ucap Yonghwa.
“Lee Jonghyun imnida…gitaris sekaligus
vocalis CNBLUE dan juga pemilik senyum terindah di CNBLUE”
“Aaiisshh…chinca….” Ucap Yonghwa dan
Jungshin tak terima. Sedangkan Soojung hanya tersenyum kecil mendengarnya.
“Anneyonghaseyo Jung Soojung imnida…”
“..dan ini uri lovely boy Kang
Minhyuk…dia drummer di CNBLUE”
“Aiissh..hyung…” protes Minhyuk yang
tidak terima Yonghwa memberikan embel-embel lovely boy.
Krystal tersenyum kecil melihat
ekspresi yang di keluarkan Minyuk, ‘his really
cute’ “Anneyonghaseyo Jung Soojung imnida…” ucapnya memperkenalkan diri
pada Minhyuk.
“Anneyonghaseyo…Kang Minhyuk imnida…”
balas Minhyuk lalu tersenyum kecil dan memperlihatkan eyes smilenya, seketika
Soojung menjadi terdiam untuk beberapa saat ketika melihat senyum Minhyuk, ‘he’s has a good smile…and really adorable…’ batin
Krystal mengomentari senyum Minhyuk, dan entah mengapa ia merasa kalau wajahnya
mulai memanas melihat senyum tersebut, ia berusaha untuk bersikap sewajar
mungkin untuk tidak membuat curiga Yonghwa dan yang lainnya, ‘It’s just simple smile, just friendly smile…but why that
smile makes my face is getting hot…’ Krystal terus saja mengerutu.
Di sisi lain Minhyuk merasakan kalau
gadis di hadapannya ini sedikit pemalu, ia melihat wajah Krystal sedikit
memerah ketika ia tersenyum padanya, dan
entah mengapa hal itu justru semakin membuatnya tersenyum, ia memperhatikan
Soojung dengan seksana, t-shirt putih di padu dengan denim blue navy dan juga
blazer hitam, flat shoes warna senada dan menggunakan black glasses, sangat
casual dan santai, terlihat sangat pas dengannya, ‘wajahnya memang terlihat dingin dan angkuh tapi dia
cantik, ani…dia sangat cantik saat tersenyum…’ Minhyuk langsung
menggelengkan kepalanya pelan mengusir fikiran yang baru saja berkelebatan di
otaknya.
“Jung Soojung…artinya Krystal…nama
yang cocok dengan orangnya, cantik seperti Krystal…” ucap Jonghyun mengeluarkan
jurus gombalannya dalam menaklukan perempuan, dan tanpa di duga kalau ia
langsung mendapatkan pukulan di kepalanya dari Yonghwa “Yah…kau mencoba untuk
merayu adikku…kau cari mati…” Jonghyun tak bisa membalas ucapan Yonghwa, ia
hanya mengelus-elus kepalanya yang tadi di pukul Yonghwa, sedangkan Minhyuk dan
Jungshin hanya menahan senyumnya melihat kejadian itu.
Yonghwa lalu beralih memandang Soojung
“Soojung-ah…kau harus berhati-hati dengan Jonghyun, dia ini playboy, kalau kau
tanya dengan banyak gadis di SNU nanti pasti banyak dari mereka yang mengatakan
kalau mereka mantan si playboy ini…kau jangan sampai terkena tipu muslihatnya…”
ucap Yonghwa.
“Yah…hyung...kenapa kau
menjelek-jelekkan ku di depan Soojung…dan lagi jangan lupa kalau kau dulu juga
sama playboy-nya denganku sebelum akhirnya takluk di tangan Soehyun…” ucap
Jonghyun yang membuat Yonghwa langsung terdiam tak bisa membalas ucapan
Jonghyun.
“Aiisshh…shikkeureowo…” ucap Yonghwa
kesal membuat Jonghyun tersenyum menampilkan senyum dimple-nya penuh kemenangan
yang tentu saja bisa membuat semua perempuan yang melihatnya langsung jatuh
hati pada pesonanya“Huah…Jonghyun-ssi kau punya senyum yang manis….” Puji
Krystal membuat Jonghyun kembali tersenyum, sedangkan Yonghwa langsung
memandanginya tajam begitu juga dengan Minhyuk dan juga Jungshin.
“Yah…kenapa kau memanggilku
Jongyun-ssi, panggil aku oppa oeh…” ucap Jonghyun penuh kemenangan.
“Okey oppa…kau punya senyum yang manis
oppa…” ucap Krystal sambil tersenyum“...tapi sayangnya aku sama sekali tidak
terpikat oleh senyumu itu oppa…” tambahnya lagi yang langsung membuat Yonghwa,
Jungshin, dan Minhyuk tertawa puas.
“Huahh…baru kali ini aku melihat
Jonghyun hyung di tolak oleh perempuan…” ejek Jungshin.
“Hahaha…pasti ini pukulan yang hebat
untuk Jonghyun hyung..” tambah Minhyuk.
“Aaaiisshh...kau mematahkan hatiku
Soojung-ah… “ ucap Jonghyun lalu membuat mimic kecewa yang kembali membuat
ketiganya termasuk Soojung tertawa.
“Hahaha…jangan pernah bermimpi untuk
bisa mencuri hati Soojung karna aku sama sekali tidak akan memberikan restu
padamu…” ucap Yonghwa lalu menghentikan tawanya, tanganya lalu bergerak merangkul
Minhyuk yang ada di sampingnya “Kalau kau ingin memacari seseorang aku memberi
restu pada Minhyuk…Soojung-ah…” lanjutnya lagi yang suksess membuat wajah
Soojung kembali memanas dan menghentikan tawanya.
“Yah….kenapa wajah kalian jadi memerah
seperti itu..” ucap Jungshin yang menyadari kalau bukan hanya Soojung yang
wajahnya mulai memerah lagi, tapi juga Minhyuk.
“Anio…” ucap Minhyuk dan Soojung
bersamaan. “Aiisshh…shikkeureowo…” lanjut Minhyuk lagi.
--Flashback
End—
Di
dalam sebuah ruangan yang di khususkan hanya untuk karyawan toko buku tersebut
Soojung langsung menuju lokernya dimana ia menaruh tasnya, ia langsung
mengeluarkan sebuah kunci dan langsung membuka lokernya, tiba-tiba iamenghentikan
kegiatannya ketika mengingat sesuatu “Hora...sepertinya
aku tadi melihat Minhyuk oppa…apa benar itu dia…” ucapnya sambil
mengingat-ingat namun seketika ia menggelengkan kepalanya pelan “No…it could’d be him…dia tidak mungkin
di sini…” ucapnya lagi, entah mengapa belakangan ini ia begitu lambat untuk
merespon sesuatu, bahkan ia semakin pelupa dalam mengingat beberapa hal.
Setelah
megganti pakaiannya dengan pakaian casual, dan memakai jaket abu-abu yang tadi
di bawanya, Krystal segera menutup kembali lokernya, ia segera melangkahkan
kakinya keluar dari toko buku tersebut, namun ia masih sempat menyapa beberapa
rekan kerjanya ketika berpapasan di jalan.
--***---
Minhyuk
masih bingung mana buku yang harus di belinya, versi inggris atau dalam versi
yang sudah di terjemahkan dalam bahasa Korea, Minhyuk mungkin alhi dalam hal
hitung menghitung, namun ia bukan si alhi dalam berbahasa Inggris, Minhyuk
akhirnya memutuskan untuk menelpon Soehyun untuk menanyakan mana buku yang
lebih baik ia beli, selain terkenal pintar Soehyun juga sering mendapatkan
julukan sebagai si kutu buku cantik, itu karna ia tak menggunakan kaca mata
tebal dan dandanan sangat norak seperti yang sering di gambarkan dalam setiap
drama ataupun novel, Soehyun sangat jauh dari image tersebut, walaupun ia
sangat mencintai buku dan menghabiskan waktunya untuk belajar dan membaca buku,
Soehyun tetap terlihat cantik, ia juga dulu tergabung sebagai team cheer saat
di bangku high school sampai di university bersama dengan Yoona, Hyoyoen,
Sooyoung dan juga Yuri dulu. Namun belum sempat Minhyuk menelpon sepupunya
tersebut tiba-tiba saja hp-nya berdering dengan sangat nyaring yang membuat
beberapa pengunjung toko buku melihat kearahnya, dengan tersenyum kaku dan
sedikit menganggukkan kepalanya sebagai permintaan maaf, ia melihat nama
‘Yonghwa hyung’ terpampang disana, tanpa menungu lama ia langsung mengangkat
telpon dari si olderst di CN BLUE
tersebut.
“Dee hyung…”
“Minhyukkie…oddiga…apa kau masih di
toko buku….??”
“Dee…wee…??”
“Yah…kenapa kau lama sekali berada
disana, kau itu bukan Hyunnie yang pasti bisa bertahan seharian penuh jika
sudah berada disana, cepat kembali kau ingatkan kalau malam ini kita harus
tampil di Bluetorry café..” ucap Yonghwa panjang lebar di sebrang
telpon. Minhyuk langsung melirik jam tanganya, 07.10pm, ia langsung membulatkan
matanya ketika melihat jam tersebut. Ia harus tampil di Bluetorry jam 07.30pm,
ia bisa saja telat kalau tidak segera menuju ke Bluetorry kalau tidak cepat
menuju Bluetorry.
“Ah…mianhe hyung, aku akan segera kesana..oeh…dee..” telponpun terputus Minhyuk
langsung memasukkan kembali hp-nya ke dalam saku celananya, ia segera meraih
buku dalam versi terjemahan Korea yang pada akhirnya dia pilih, alasannya karna
ia sendiri malas kalau harus kembali menerjemahkan ke bahasa Korea jika harus
memilih untuk membeli buku tersebut dalam versi Inggris, belum lagi ia harus
membuat resume buku tersebut ke dalam bahasa inggris itu tandanya ia harus bekerja
dua kali, dan Minhyuk sama sekali tak berniat melakukan hal itu, ini adalah
weekend waktunya untuk bisa melakukan apapun yang ia suka termasuk tampil
sebagai drummer bersama dengan band-nya CNBLUE.
---***----
@Bluestorry café
10.00pm
Suara
tepuk tagan dari para penonton menjadi penutup yang manis ketika CNBLUE baru
saja menyelesaikan penampilannya, Yonghwa, Jonghyun, Minhyuk dan Jungshin
langsung turun dari panggung tempatnya tampil dan langsung menuju ke salah satu
meja dimana Khuhyun, Donghae, Siwon dan Junhoon sudah menunggu.
“Wah…penampilan
adik iparku sangat memukau…!” puji Siwon sambil merangkul Yonghwa ketika
Yonghwa sudah duduk di sampingnya, Siwon adalah kakak lelaki Soehyun, yang juga
sempat menjadi senior Yonghwa di SNU. Yonghwa hanya tersenyum menanggapi pujian
dari Siwon.
“Hyung….Hyunnie
tidak ikut kemari…??” tanya Yonghwa.
“Yah…kau
kan tau bagaimana adikku itu, dia mana mau keluar kalau bukan malam minggu oeh…tadi sewaktu aku pergi dia sedang
mengerjakan tugasnya…sepertinya dia benar-benar tak ingin menyerahkan peringkat
pertamanya padamu Minhyukkie…” jawab Siwon sambil milirik Minhyuk jahil.
“Aiggoo…hyung, kau harus bisa mengajak twin keluar saat weekend aku khawatir kalau dia lebih mencintai buku-bukunya
daripada kau…” Minhyuk lalu menatap jahil kearah Yonghwa. “Kau tau hyung…tadi twin mengirimiku pesan dia sudah igin
meminjam buku yang ku cari tadi, dia tau kalau aku tidak akan mungkin mengerjakan
tugas itu disaat weekend seperti ini
makanya dia ingin meminjamnya dan ingin membacanya dulu…” lanjut Minhyuk.
“Tenang
saja…aku akan membuat Hyunie lebih mencintaiku daripada buku-bukunya itu…” ucap
Yonghwa penuh percaya diri.
“Aku
serahkan adikku padamu adik ipar…oeh…”
ucap Siwon
“Hyung…kau
lihat penampilanku tadi kan…otte…aku
keren kan…” Jonghyun langsung menyombongkan dirinya pada Donghae yang merupakan
kakak tertuanya.
“Wukkisinne…aiggoo…bagaimana mungkin penampilan
seperti itu kau katakan keren oeh…kau itu masih harus banyak berlatih untuk
bisa di bilang keren oeh…” ucap Donghae setengah bergurau, sebenarnya ia selalu
merasa kagum dengan kemampuan Jonghyun bermain gitar, ia tau kalau adiknya ini
mempunyai bakat untuk menjadi seorang musisi handal dan itu dimulai dengan ia
dan juga ketiga sahabatnya membuat CNBLUE.
“Aaiisshh…hyung
congmal…kau tak pernah memujiku…” keluh
Jonghyun kesal.
“Karna
memang kau masih jauh dari standart keren untukku…” ucap Donghae lagi.
“Donghae
hyung memang benar, karna disini yang bisa di katakan Keren itu hanya aku…keure hyung…!!” ucap Jungshin.
“Yah…kalian
berdua itu sama saja...kalian masih jauh dari kata keren oeh…” celetuk Jonhoon.
“Jungshin
memang masih jauh dari kata keren, tapi Jongie ku kira kau sudah mendekati
standart keren itu…”ucap Khuhyun.
“AAiisshh…hyung
kau sama saja selalu mem-bully ku…” ucap Jungshin kesal lalu meminum cola-nya
dalam sekali teguk.
“Hyung
apa kau sendiri, apa Jongsuk hyung tidak ikut denganmu..?” tanya Jonghyun lagi.
“Jongsuk
masih di rumah sakit…dia bilang malam ini dia tidak pulang…” jawab Donghae. Jongsuk
atau Lee Jongsuk adalah kakak kedua Jonghyun, profesinya sebagai dokter kepala
bedah spesialis otak membuatnya jarang pulang karna harus sering standby di
rumah sakit.
Di
sisi lain Minhyuk kembali teringat dengan kejadian tadi sore di toko buku
ketika ia melihat seorang laki-laki menjemput Soojung, karna penasaran akhirnya
Minhyuk menanyakannya pada Yonghwa “Hyung…apa Soojung-ah…sudah punya namjachingu…??”
“Namjachingu..anio…mulla…Soojung
tidak pernah menceritakan padaku tentang namjachingu
ataupun laki-laki yang sedang dekat dengannya…belakangan ini aku merasa ia
seperti menyembunyikan sesuatu dariku…wee…??”
tanya Yonghwa penasaran.
“Ani...hanya
saja tadi saat ku ke toko buku, aku melihat Soojung pergi dengan seorang namja…” jawab Minhyuk.
“Toko
buku…ahh...tempat Soojung kerja part time…tapi
dia tidak pernah menceritakan padaku kalau ia sedang dekat dengan namja manapun…yang ku tau dia selalu
pergi bersama Amber ..” ucap Yonghwa lalu meminum minumannya “Aaiisshh…chinca…anak itu berani ia
punya namjachingu tanpa memberitahuku
dulu…awas kau nanti Jung Soojung…” lanjutnya lagi.
“Yah…hyung..berhenti
bersikap overprotective seperti
itu…menurutku wajah saja di usia seperti Soojung punya namjacingu, kau pasti tau kan kalau sebenarnya banyak yang
diam-diam menyukai Soojung namun mereka tak berani mendekatinya karna sikap
Soojung yang dingin pada mereka…” ucap Jonghyun.
“Termasuk
kau salah satunya oeh…sampai aku tau
kau juga berani mendekatinya, ku gantung kau nanti..” ancam Yonghwa.
“Tenang
saja hyung, aku masih ingin hidup 100 tahun lagi dan bisa mengencani banyak
wanita…dan lagi Soojung itu sudah ku anggap adikku sendiri…aku juga akan
melindunginya…kau tenang saja Hyung…” ucap Jonghyun lalu memberikan peace pada
Yonghwa.
---***---
@Appaartement Yonghwa
08.05am
“YOOONNGGHHWAAA
OPPPAAA….!!!”Soojung langsung teriak dengan suara lantang sambil menarik selimut
yang membungkus Yonghwa. Ia sudah sangat kesal karna Yonghwa tak juga bangun
setelah di bangunkan dari 30 menit yang lalu, sedangkan ia harus segera bersiap
untuk berangkat kerja.
“Aaiisshh…Soojungie…kau
itu berisik sekali sih…” Yonghwa yang masih memejamkan matanya berusaha untuk
meraih kembali selimut yang di tarik dengan kasar oleh Soojung.
“YAK…OOPPAA…KAU
INI MAU TIDUR SAMPAI JAM BERAPA…CEPAT BANGUN…AAIISSHH..CHINCA…KAU INI SEBENARNYA TIDUR APA MATI..OEH..!!!” ucap Soojung yang masih
bertolak pinggang di samping tempat tidur Yonghwa.
“10
menit lagi…oeh…biarkan aku tidur 10
menit lagi…” ucap Yonghwa dengan mata yang masih tertutup.
Soojung menghentakkan kakinya kesal, ia lalu berjalan keerah jendela kamar Yonghwa dan
langsung membukanya lebar-lebar membiarkan sinar matahari masuk dan langsung
menyoroti wajah Yonghwa.
“Aaiisshh….Sooojung-ah…jangan
buka jendelanya..oeh..beri aku waku
10 menit lagi…!!”
“Tidak
ada 10 menit…cepat bangun sekarang…atau aku akan membuang makanan untuk
sarapanmu…oeh…!!”ancam Soojung, namun
tiba-tiba saja terdengar suara bel dari intercom, “Oppa..kalau sampai aku kembali dan kau belum
juga bangun, aku akan membangunkanmu dengan seember air dingin oeh…cepet
bangun…aiissh…chinca…!!” Soojung
langsung melangkahkan kakinya dengan kesal keluar dari kamar Yonghwa dan menuju
ruang tamu, ia bisa melihat wajah Minhyuk dari layar intercom yang terpasang di
dinding, Soojung lalu menuju pintu appartement dan membukakan pintu untuk
Minhyuk.
---***---
Minhyuk
menekan bel apppartement Yonghwa beberapa kali, samar-samar ia mendengar suara
teriakan Soojung dari dalam appartement, ia hanya bisa tersenyum kecil
mendengarnya, saat sedang asik memikirkan apa yang terjadi antara kedua sepupu
tersebut tiba-tiba saja pintu appartement terbuka, dan tak lama Minhyuk melihat
wajah Soojung yang menyembul dari pintu appartement.
“Oppa…mencari
Yonghwa oppa…??” tanya Soojung. Minhyuk hanya mengangguk kecil.
Soojung
lalu membuka lebar pintu appartement dan mempersilahkan Minhyuk masuk.
“Yonghwa
oppa masih tidur…oppa tunggulah disini, aku akan menyeretnya untuk bangun…chinca…apa dia berencana untuk membuatku
terlambat kerja…!” gerutu Soojung kesal. Ia berniat untuk kembali melangkahkan
kakinya menuju kamar Yonghwa ketika ia melihat pintu kamar Yonghwa perlahan
terbuka dan Yonghwa keluar dengan masih menggunakan piyamanya dan dengan wajah
sayunya.
“Akhirnya
kau bangun juga oppa…aku hampir saja mengeluarkan semua es dari dalam freezer
dan menyiramkannya padamu…” ucap Soojung.
“IIsshh…kau
itu kejam sekali padaku…!” ucap Yonghwa lalu segera duduk di meja makannya, dan
melihat beberapa makanan yang memang sudah di siapkan oleh Soojung untuknya.
“Minhyuk
oppa…apa kau sudah sarapan, ikutlah sarapan dengan Yonghwa oppa..aku akan
menyiapkan untukmu..” ucap Soojung ramah. Minhyuk hanya mengangguk kecil dan
mengikuti perintah Soojung untuk ikut sarapan dengan Yonghwa. Ia lalu duduk di
hadapan Yonghwa.
“Kau
tidak ikut sarapan Soojungie…?” tanya Yonghwa. Soojung lalu kembali dengan
membawakan semangkuk nasi untuk Minhyuk dan menaruhnya di hadapan Minhyuk “Aku
sudah sarapan tadi, dan tugas oppa nanti adalah mencucui semua piring ini….awas
kalau nanti kau tidak mencucinya…aku tidak akan memasak lagi untukmu…” ancam
Soojung lalu kemabali menuju dapur untuk mengambil kan minum untuk keduanya.
“Kau
jangan kaget Minhyuk-ah…Soojung memang sering berlaku kejam kalau pagi seperti
ini…” ucap Yonghwa dengan suara lirih, dan tepat di saat itu Soojung kembali
dengan membawa dua buah gelas berisi air dan menaruhnya dengan kasar di atas
meja membuat keduanya terkejut.
“Aku
bisa mendengarnya…jadi berhenti untuk mengatakan hal-hal seperti itu…!” ucap
Soojung dengan suara lantang membuat keduanya kembali terkejut. Soojung hanya
mendengus kesal lalu melepaskan apron yang ternyata masih di gunakanannya, dan
terlihat Soojung sudah berpakaian seperti orang ingin pergi.
“Keundhae...pagi-pagi seperti ini kau
sudah rapi… kau akan pergi..?” tanya Yonghwa ketika menyadari kalau Soojung
sudah berpakaian rapi.
“Oeh…aku akan pergi
kerja…dan kau hampir saja membuatku terlambat…” jawab Soojung lalu masuk ke
dalam kamarnya dan mengambil tas tangannya.
“Di
hari minggu seperti ini…kau masih bekerja..??” tanya Minhyuk.
Soojung
sedikit terkejut karna Minhyuk bertanya padanya, ia memang tak terlalu dekat dengan
Minhyuk, dan sangat jarang sekali mereka berdua terlibat percakapan. “O…Oeh…hari ini kedai ramen tempatku
bekerja sedang mengadakan event, jadi para pekerja yang datang akan mendapatkan
mendapatkan bonus…” jawab Soojung sedikit gugup.
“Yah…bagaimana
bisa kau kerja di hari minggu seperti ini, apa kau tidak lelah…istirahatlah…”
ucap Yonghwa.
“Anio
oppa..kwenchana…lagipula aku hanya
bekerja sampai jam 2 saja…sehabis itu aku akan pergi dengan Amber…”jawab
Soojung.
“Soojungie…apa
kau sudah punya namjachingu
sekarang…??” tanya Yonghwa tiba-tiba ketika mengingat pertanyaan Minhyuk kemarin
malam.
“Namjachingu…dugu….?”Soojung
balik bertanya saat keluar dari kamarnya.
“Yah…kau
yang punya namjachingu kenapa malah
bertanya padaku…!!” ucap Yonghwa kesal “Kemarin Minhyuk-ah…bilang kalau ia
melihatmu bersama dengan seorang laki-laki ketika pulang dari toko buku…dugu-ya…apa itu namjachingu-mu… kenapa kau tidak mengenalkannya pada oppa oeh…!!” ucap Yonghwa lagi.
“Aah…itu
hanya rekan kerjaku di toko buku, kebetulan jam kerjanya sama sepertiku, dan
dia mengantarkanku pergi ke kedai ramen tempatku kerja, katanya ia ingin
mencicipi ramen disana…” Jawab Soojung sambil memakai shall-nya, ia lalu
berbalik memandang Minhyuk. “Keundhae…apa
Minhyuk oppa kemarin ke toko buku, tapi aku sama sekali tidak melihat Oppa
disana..?” tanya Soojung.
“Ahh…kemarin
saat aku datang kau sedang sibuk melayani seorang turis, jadi aku memilih untuk
tidak menyapamu…” jawab Minhyuk. Soojung hanya mengangguk kecil. Setelah
memastikan kalau penampilannya sudah rapi ia segera berpamitan pada keduanya
dan segera keluar dari appartement meninggalkan Yonghwa dan juga Minhyuk.
“Aku
benar-benar merasa Soojung menyembunyikan sesuatu…” ucap Yonghwa lirih. Minhyuk
langsung memandang Yonghwa dengan tatapan heran “Soal namjachingu-nya itu…??” tanyanya.
“Aniya…bukan
soal namjachingu-nya aku tau Soojung
tidak berbohong padaku soal itu, aku tau kalau Soojung sedang jatuh cinta atau
tidak…tapi ini soal lainnya…dan entahlah ini membuatku sangat khawatir…” jawab
Yonghwa lirih. Minhyuk terdiam ia tak tau harus berkata apa, ia sendiri juga
tak dekat dengan Soojung, tapi ia tau kalau Yonghwa memiliki kepekaan yang
kuat, dan saat ia berkata kalau Soojung menyembunyika sesuatu yang membuatnya
khawatir, entah mengapa Minhyukpun juga merasakan sesuatu yang tidak mengusik
hatinya.
“Berfikirlah
positif hyung, bukankah kau pernah bilang kalau Soojung tak bisa menyembunyikan
sesuatu darimu….” Ucap Minhyuk akhirnya.
Yonghwa
mengdesah panjang “Aku juga berharap kalau semuanya baik-baik saja…tapi
entahlah…ini benar-benar membuatkku khawatir padanya…!!”
Soojung
berjalan santai menuju halte bus yang ada di dekat appartementnya, wajahnya
terlihat sedih tak seperti yang diperlihatkannya pada Yonghwa dan Minhyuk
ketika berada di appartement tadi, langkahnya terhenti ketika melihat seorang
anak yang sedang berjalan dengan di gandeng oleh kedua orang tuanya dengan
senyum yang mengembang di wajah anak perempuan itu. “Aku juga merasakan hal
bahagia seperti itu, di saat umurku sepertinya…!!” ucapnya lirih lalu tersenyum
miris, Soojung kembali berjalan menuju halte bus. ‘Hidup memang seperti kotak pandora…kita
tak pernah tau apa isi di dalamnya, dan apa akibatnya kalau kita
membukanya...dan sepertinya kotak pandora itu sudah terbuka dan sekarang aku
harus menanggung akibat dari perbuatan yang bahkan tidak ku lakukan…’ Soojung
kembali tersenyum miris, Soojung sedikit berlari ketika ia melihat bus datang,
dan cepat masuk ke dalam bus tersebut. Dan beruntung bagi Soojung karna masih
ada bangku kosong di dalam bus tersebut, Soojung langsung menuju bangku kosong
tersebut dan langsung menjatuhkan pantatnya di bangku tersebut. Soojung
menyandarkan kepalanya di jendela bus dan kemudian menutup matanya, ia berusaha
untuk berisitirahat sejenak sembari menunggu bus yang membawanya itu sampai di
tempat yang di tuju. Soojung menghembuskan nafasnya panjang, dan tiba-tiba saja
ia teringat kembali dengan kejadian 1,5 bulan lalu yang membuatnya semakin
membenci kehidupannya sekarang.
----Flashback---
1,5
month ago.
@Seoul
Hospital
01.15pm
“DEE…MRI…?? Tapi kenapa juga harus
melakukan pemeriksaan MRI, apa yang terjadi sebenarnya…??” Soojung tak bisa
menutupi rasa terkejutnya ketika ia mendengar dari dokter yang sedang memeriksa
hasil X-ray kepalanya, kembali memintanya untuk melakukan pemeriksaan MRI.
Soojung akhirnya memutuskan untuk
memeriksakan dirinya ke rumah sakit setelah ia merasakan sakit kepalanya yang
sering menyerangnya semakin hari semakin kuat dan semakin sering dan kadang
di sertai juga dengan misisan, bahkan beberapa kali ia sempat tak sadarkan diri
saat ia sedang bekerja, dan sekarang ia tak bisa menutupi rasa keterkejutannya
ketika mendengar dari dokter yang memeriksanya kalau ia diharusnya untuk
menjalani pemeriksaan MRI juga, padahal sebelumnya ia mengira kalau ia hanya
sakit kepala biasa.
“Ada sesuatu yang lain di bagian
kepala Soojung-ssi, dan sebaiknya Soojung-ssi melakukan MRI untuk
memastikannya..” ucap doctor tersebut sambil kembali memeriksa hasil ronsen
Soojung.
1 hour laer
Soojung keluar dari sebuah ruang dokter
dengan wajah pias, ia seperti kehilangan jiwanya ketika melangkahkan kakinya
keluar dari ruang dokter tersebut, kenyataan yang baru saja di dengarnya dari
dokter tersebut benar-benar tak bisa di terimanya, kenyataan yang sangat pahit
yang harus di dengarnya. Soojung langsung menjatuhkan dirinya di sebuah kursi
yang ada di salah satu sudut rumah sakit tersebut, air matanya terus
mengalir membasahi kedua pipinya.
“Kanker Otak…stadium 2….apa yang harus
aku lakukan sekarang….?? Kenapa semua ini terjadi padaku…??”
Air mata Soojung terus saja mengalir
membasahi pipinya tanpa bisa di cegahnya, bahkan sekuat tenaga Soojung
menahannya, semakin deras juga air matanya itu mengalir, ucapan dokter yang
baru saja memeriksanya masih terniang di benaknya dengan jelas
“Alasan kenapa kau sering merasakan
sakit kepala yang berlebihan dan di sertai mimisan itu karna kau mengidap
Kanker otak stadium 2, ada sel kanker yang tumbuh dan berkembang di otak bagian
belakang…” itulah yang di ucapkan Dr.Lee yang memeriksanya tadi, dan tentu saja
itu membuat Soojung terkejut, ia sama sekali tak pernah membayangkan kalau ia
akan mengidap penyakit mematikan itu, tapi ternyata penyakit itu memilih
dirinya untuk di hinggapi.
“Kau harus mau melakukan kemoterapy
untuk bisa membunuh sel-sel kanker itu. Semakin cepat kau memutuskan untuk
menjalani pengobatan kemoterapy dan juga terapy lainnya, semakin besar juga
prosentase kesembuahannya…ini masih stadium 2, dan prosenase kesembuhannya
sendiri masih cukup besar Soojung-ssi…” tambah Dr.Lee lagi.
Soojung langsung menghapus air
matanya, ia bangkit dari duduknya dan segera melangkahkan kakinya kembali,
kenyataan pahit yang baru saja di dengarnya benar-benar membuat hatinya hancur,
Soojung terus melangkahkan kakinya yang bahkan entah menuju kemana, yang ia
butuhkan hanya tempan yang nyaman untuk sendiri. Dan beberapa saat kemudian
tanpa Soojung sadari kalau dirinya sudah berada di sebuah taman yang masih
berada di complek rumah sakit Seoul Hospital. Soojung langsung duduk di sebuah
kursi kayu yang ada di taman tersebut, pemandangan taman yang dipenuhi
bunga-bunga berwarna-warni yang indah tak terlihat indah di mata Soojung, gadis
itu kembali menangis.
“Apa kenyataan itu sangat pahit kau
dengar…?” sebuah suara berat dari seorang laki-laki membuat Soojung mengalihkan
pandanganya kearah sumber suara, dan dilihatlah sosok Dokter Lee yang tadi
memeriksanya berdiri tegap di sampingnya dengan kedua tanganya di masukkan ke
dalam kantung celananya.Soojung tak menjawab pertanyaan Dokter Lee dan kembali
menundukkan kepalanya, sedangkan Dokter Lee memilih untuk duduk di samping
Soojung tanpa meminta persetujuan dari Soojung terlebih dahulu. “Kau pasti
sangat syok mendengar kenyataan tadi…??” ucap Dokter Lee lagi.
“Posisikan posisi songsaengnim menjadi
diriku, bagaimana perasaan songsaengnim setelah mendengar kabar itu…!!” ucap
Soojung sarkartis yang membuat Dokter Lee yang duduk di sampingnya tersenyum
kecil, ia memahami betul bagaimana perasaan gadis muda itu. “Tentu saja aku
merasa syok, seakan dunia kiamat saat itu juga…dan rasanya kehidupanku sudah tak
bernilai lagi…” ucap Dokter Lee.
“Kalau songsaengnim sudah
mengetahuinya kenapa songsaengnim masih menanyakan hal itu…!!”
Dokter Lee sekali lagi tersenyum
tipis. “Aku hanya ingin mendengarnya langsung darimu, mungkin kau akan merasa
lebih baik setelah mengatakan bagaimana perasaanmu sebenarnya…”
“Keure…tentu saja aku merasa syok, aku
merasa semua kehidupanku sudah tak bernilai dan dunia terasa berakhir untukku
saat ini juga…aku benar-benar merasa ingin mengakhiri hidupku saat ini juga…”
ucap Soojung akhirnya mengeluarkan apa yang di rasakannya saat ini. Soojung
kembali menangis setelah mengeluarkan apa yang dirasakannya itu, air matanya
kembali tak bisa di bendungnya, sedangkan Dokter Lee yang berada di sampingnya
hanya bisa membiarkan Soojung menangis, sebelah tangannya meengelus punggung
Soojung dengan lembut, entah mengapa melihat Soojung menangis seperti ini
membuatnya juga merasakan kesedihan yang sama. “Bagaimana bisa aku mengidap
penyakit itu….apa hidup ini…benar-benar membenciku…sampai aku harus di bunuh
secara perlahan-lahan seperti ini…kenapa tidak langsung saja
membunuhku…daripada harus menyiksaku seperti ini…!!” ucap Soojung di sela-sela
tangisnya.
“Songsaengnim…katakan padaku sekarang,
apa yang harus aku lakukan…aku sama sekali tak ingin berakhir seperti ini…aku
masih ingin menjadi seorang model songsaengnim…aku sudah berjanji pada unnie
untuk bisa menjadi model untuk desain pakaiannya…” tambah Soojung lagi. Namun
Dokter Lee tak memberikan tanggapan apapun.Ia memilih untuk menunggu Soojung
tenang terlebih dahulu.
“Apa kau merasa lebih baik
sekarang….?” Tanya Dokter Lee setelah melihah Soojung lebih tenang dari
sebelunya.
“Dee…” jawab Soojung sambil menghapus
air matanya. “Songsaengnim…jawab pertanyaanku…apa yang harus aku lakukan
sekarang…??”
Dokter Lee menghembuskan nafasnya
“Pertama kau harus bisa berdamai dengan takdir seburuk apapun itu…percayalah
kalau semua yang terjadi walaupun buruk pasti ada sesuatu yang baik di balik
itu semua…”
“Kau harus ikut pengobatan untuk
mematikan sel-sel kanker itu…masih ada kesempatan untukmu sembuh dan menjadi
model menepati janjimu pada unniemu, kau cantik Soojung-ssi…aku juga ingin
melakukan sesuatu untuk pasienku yang cantik ini…” tambah Dokter Lee lagi.
“Songsaengnim…katakan sejujurnya
padaku, seberapa besar prosentase kesembuhanku…??” tanya Soojung lagi.
Dokter Lee kembali menghembuskan
nafasnya panjang “Emm…prosentase kesembuhanmu masih cukup tinggi…asalkan kau
mau mengikuti pengobatannya dengan teratur…tapi aku juga tak bisa menjanjikan
kesembuhan 100% untukmu, karna aku merasa kalau kanker yang kau derita cukup
ganas…” jawab dokter Lee jujur. “Tapi aku akan melakukan yang terbaik
untukmu…sudah ku katakan kalau aku tak akan diam dan tak melakukan apapun untuk
pasienku yang cantik ini kan…” tambah Dokter Lee dengan sedikit bergurau yang
berhasil membuat Soojung tersenyum kecil mendengarnya.
Soojung kembali menatap Dokter Lee,
‘Dr.Lee Jongsuk’ begitulah nametag yang tertera di jas putih yang di pakai
Dokter Lee. “Wee..kenapa kau menatapku seperti itu…kau terpesona dengan
ketampananku Soojung-ssi…” goda Dokter Lee yang sekali lagi bisa membuat
Soojung tersenyum.
“Jangan panggil aku dengan
Soojung-ssi..Soojung-ssi seperti itu…aku jadi terlihat sangat tua…” ucap
Soojung yang kali ini membuat Dokter Lee tersenyum kecil mendengarnya.“Arraseo
Soojungie…” ucapnya.
“Songsaengnim…aku baru sadar kalau kau
mengingatkanku pada seseorang…” ucap Soojung yang masih memandang Dokter Lee.
“Dugu-ya…?? Namjachingumu…?? Ku yakin
dia pasti sangat tampan…??” goda Dokter Lee lagi yang kembali membuat Soojung
tersenyum kecil. “Aniya songsaengnim…bukan namjachinguku…tapi seseorang…dia
playboy…tapi aku sangat suka saat melihatnya bermain gitar sambil bernyanyi…”
jawab Soojung.
Kening Jongsuk langsung berkerut
mendengarnya “Playboy…?? Pintar main gitar…dugu-ya…??” tanyanya mulai
penasaran.
“Twesseo…lupakan songsaengnim..dia
hanya salah satu teman oppaku… walaupun dia playboy dan sangat percaya diri, tapi
dia sangat baik, dan aku juga sudah menganggapnya sebagai oppaku sendiri…”jawab
Soojung lalu kembali tersenyum manis.
“Kau lebih cantik kalau tersenyum
Soojungie…kau harus lebih banyak tersenyum oeh…!” ucap Dokter Lee lagi.
----Flashback
End---
Bedamai
dengan takdir, itulah yang sedang di lakukan oleh Soojung sekarang, benar yang
di katakan Dokter Lee, tak ada gunanya menyesali semuanya, lebih baik sekarang
ia menerimanya dan melakukan apa yang ia bisa lakukan untuk kesembuhannya,
masih banyak hal yang ingin ia lakukan dan saat ini ia sama sekali tak ingin
menyerah begitu saja dengan penyakit yang di deritanya.
Soojung
langsung mengeluarkan hp miliknya ketika ia merasakan hp-nya tersebut bergetar,
dan benar saja sebuah pesan baru saja masuk dari Yonghwa
From : Dragon oppa..
Soojungie..oppa tadi lupa mengatakan
kalau malam ini CNBLUE tampil di Bluestory café, kau harus datang oeh…kuk…!!
Awas kalau kau tidak datang…!!
Dan
sebuah pesan lainnya kembali masuk dari orang yang sama.
From : Dragon Oppa..
Awas kalau kau tidak datang, oppa akan
mengganti password appartement supaya kau tidak bisa masuk sebelum oppa
pulang…!!!
Soojung
tersenyum tipis membaca pesan dari Yonghwa tersebut, sebua ide jahil tiba-tiba
saja terlintas di kepalanya.
For : Dragon Oppa..
Silahkan saja kalau oppa ingin aku
adukan pada Sica unnie…
Beberapa
lama kemudian Yonghwa membalas pesannya.
From : Dragon Oppa..
YAH…!!! Kau mengancamku…!!! Aku tidak
akan menerima alasan apapun, kau harus datang..oeh…!! Hyunnie juga akan datang
nanti malam…jadi kau harus datang…!!!
Soojung
tersenyum kecil membacanya, ia bisa membayangkan wajah kesal Yonghwa ketika
membaca pesannya, Soojungpun tak ada niat untuk membalas pesan Yonghwa
tersebut, ia langsung memasukkan kembali hpnya ke dalam tas kembali.
---See You Next Part...---
Author Say :
hai..hai...hai... author datang dengan cerita baru, gimana-gimana ceritanya, tiba-tiba aja mengalir ide buat bikin cerita ini...semoga semua reader tersayang suka ya... hehehe, mungkin cerita ini gak akan sepanjang yang I'll Be Waiting For You... kalo semuanya lancar ini cuma akan sampai 20 part aja... hehe...
selamat menikmati.. jangan lupa tingkatkan jejak-jejak kalian...
gumawo... ^^
Kerennnn spt biasaaa
BalasHapusGa sangka keluar ff baru
Hrhehhehe
Updatenya jgn lama2 yaaaa
Lanjutan yg I'll be waiting for younya kapan saii?
Ahh selalu suka ff karya oenni, choaa.. lanjutkan oenni :)
BalasHapusHappy ending dong :( :)
Ff i'l ne waiting for you ditunggu segera yaa. Keep writing and fighting :)
sad ff... oh.. no .. fighting author buat next chap na soon ... dtunggu ...
BalasHapusHuaaaa ..... Kurain bklan nyembunyiin pacar nya ternyta malah penyakitnya ,., sepertinya sad terus nih ... Yak harus happy ending yaaa, gk kuat kalo baca nya sad ... Hihiii gomawo unni ditunggu sama yang i'll be waiting for you nya jugaa
BalasHapusDi tunggu chap keduanya ☺
BalasHapusFighting!