Senin, 01 Juni 2015

The Last Love [part 1]



Cast :
- Jung Soo Jung
- Kang Minhyuk
- Jung Yonghwa
- Soehyun
- Lee Jonghyun
- Lee Jungshin
- Lee Jongsuk
- Jessica

Other Cast : akan muncul satub persatu...^^

Gendre : Sad, Family, Romance

Chap : 1/(?)








Seoul, Authum 2014

Minhyuk mendengus kesal memasuki sebuah toko buku yang berada di tengah kota Seoul, wajahnya menunjukkan ketidak tertarikannya berada di toko buku tersebut, bukan karna ia membenci berada di tempat yang sejauh mata memandang hanya melihat rak-rak berisi berbagai jenis buku, ataupun karna ia tak suka membaca buku, bahkan Minhyuk adalah salah satu mahasiswa terpintar di angkatannya, dan selalu mendapatkan peringkat teratas di setiap akhir semester, hanya saja Minhyuk memang tak terlalu menyukai berlama-lama berada di tempat seperti perpustakaan ataupun toko buku seperti ini, ia hanya akan berada di dua tempat tersebut hanya jika ada 3 alasan, mengerjakan tugas kuliahnya, mencari tempat sembunyi dari para fans girls-nya ataupun untuk tidur siang, dan untuk alasan terakhir tersebut hanya bisa Minhyuk lakukan jika di perpustakaan kampus, selebihnya ia memilih untuk mencari informasi yang di butuhkan melalui paper-paper ataupun thesis yang tersebar di internet ataupun meminta Soehyun untuk mencarikannya buku ataupun meminjam buku referensi dari Soehyun yang kebanyakan pasti ia punya. Dan yang menjadi alasannya kali ini kenapa ia sangat menunjukkan ketidak tertarikannya berada di toko buku ini di hari sore menjelang malam ini karna sekarang adalah hari jum’at awal dari weekend namun sang dosen bahasa Inggris-nya memberikannya tugas untuk meresume sebuah buku bahasa inggris yang tidak ada di perpustakaan kampusnya, dan yang sialnya juga Soehyun pun belum bisa mendapatkan buku tersebut. Jadilah Minhyuk harus melangkahkan kakinya di toko buku yang di rekomendasikan oleh Soehyun tersebut. Hari jum’at malam seperti ini harusnya menjadi waktu yang perfect bagi Minhyuk untuk bisa berkumpul dengan ketiga best friend-nya, Jung Yonghwa, Lee Jonghyun dan si happy virus Lee Jungshin. Bahkan Minhyuk dan ketiga best fiends-nya itu terpaksa memotong waktu latihan band mereka – CN BLUE lebih cepat dari biasanya, dan untungnya ketiganya bisa memahami dan memberikan toleransi padanya.

“Kalau bukan karna profesor Michael…mungkin sekarang aku masih berada di belakang drumset kesayanganku…” gerutu Minhyuk lagi, ia kembali mengehembuskan nafasnya panjang, ia lalu segera menuju ke deretan rak-rak yang sudah di beritahu Soehyun dimana ia bisa mendapatkan buku tersebut.


“Can I help you sir..??” sebuah suara dari sebuah rak yang berjarak beberapa meter di depannya membuat Minhyuk mengalihkan pandanganya dari deretan buku-buku yang ada di hadapannya, tatapannya langsung menemukan seorang perempuan berambut panjang yang di kucir kuda memakai seragam toko buku tersebut sedang berbicara dengan seorang laki-laki berambut pirang yang lebih tua darinya. Minhyuk mengenali perempuan tersebut ia adalah Jung Soojung atau Jung Krystal, salah seorang sepupu Yonghwa yang sudah hampir 1,5 tahun terakhir tinggal bersama dengan Yonghwa di appartementnya.





“Oh yes, can you show me where I can get Korea’s map…?” ucap sang laki-laki tersebut.

“Oh…sure…right here sir…” Krystal berucap ramah, lalu ia menunjukkan dimana terdapat deretan buku-buku yang berisi tentang berbagai macam peta. 

“Ok thank you Miss…”

Just call me Soojung sir…and you’re welcome…” ucap Krystal yang seperti mengerti maksud laki-laki tersebut yang ingin mengetahui namanya untuk mengucapakan terima kasih.

“Ok..thank you Soojung, for your help…”

“No...it’s ok…I’m very grateful if I can help you sir…”balas Soojung


---**---


“Oke miss Soojung…see you next time…” kata sang laki-laki tersebut setelah menerima map tadi ia pilih dari Soojung setelah membayar.

“See you next time too sir… and thanks for coming…” Soojung berkata ramah  lalu tersenyum dan sedikit membungkuk untuk memberikan hormat pada laki-laki tersebut.

“Huaahh…Soojung-ah…kau benar-benar penyelamatku…beruntung ada kau tadi, kalau tidak aku benar-benar tak tahu bagaimana harus menghadapi turis tersebut…”  Luna yang juga merupakan salah satu pegawai di toko buku tersebut langsung merangkul lengan Soojung ketika melihat sang turis sudah keluar dari toko buku mereka. Ia merasa benar-benar tertolong karna adanya Soojung yang memang sangat ahli dalam berbahasa Inggris, tak heran memang karna ia tumbuh dan besar di  Amerika.

“Aaiisshh unnie…it’s not a big deal for me…kau terlalu berlebihan…” balas Soojung sambil tersenyum.

“Tapi ini big deal untukku…” balas Luna tak mau kalah. Soojung hanya tersenyum kecil mendengarnya, ia lalu melihat jam tanganya yang sudah menunjukkan 06.00pm, waktu kerjanya sudah habis dari setengah jam yang lalu tapi karna ada beberapa hal ia harus tinggal setengah jam lebih lama.

“Shift mu sudah habis…?” tanya Luna seperti bisa membaca apa yang sedang di fikirkan Soojung membuat gadis itu mengangguk sambil tersenyum “Ya sudah cepat siap-siap untuk pulang, aku yang akan mengurus sisanya…”

“Arraseo…bye unnie…” ucap Krystal lalu segera berlalu dan menghilang di di balik sebuah pintu yang merupakan ruangan khusus karyawan disana.





---**---


Tanpa Minhyuk sadari ternyata dirinya terus saja memperhatikan Soojung sejak  Soojung membantu turis tersebut, tentu saja Minhyuk mengenal sosok Soojung, mereka bahkan satu kampus walau berbeda angkatan, dan beberapa kali berada disatu kelas yang sama. Namun harus Minhyuk akui kalau hubungannya dengan gadis tersebut tidak bisa di bilang dekat ataupun teman. Ia hanya sekedar mengenal Soojung sebagai sepupu dari salah satu best friends-nya yang juga sudah di anggap seperti hyung-nya sendiri, bahkan ia sendiri tak sering mengobrol dengan Soojung, sikap gadis itu cendurung dingin dan enggan untuk mengobrol dengannya, sikapnya sangat jauh berbeda dengan kedua temannya yang lain Jonghyun dan Jungshin yang terlihat bisa dengan cepat mengakrabkan diri dengan mereka, ia sendiri tak mengerti kenapa ia merasa ‘di bedakan’ oleh Soojung, ia merasa tak punya salah ataupun melakukan sesuatu yang menyakitkan Soojung sejak awal mereka bertemu 1,5 tahun yang lalu, bahkan saat ia bertemu untuk pertama kalinya ia tak banyak bicara pada gadis itu.


--Flashback—

1,5 tahun yang lalu
Pertengahan tahun 2012

Seoul

@Appartement Yonghwa
07.15pm

“Oke…kids aku punya penguman untuk kalian…” suara Yonghwa menginterupsi kegiatan Jungshin, Jonghyun dan juga Minhyuk yang sedang asyik menonton DVD film action yang tadi di sewa Jungshin.

“Pengumuman apa hyung..??” tanya Jungshin tanpa mengalihkan pandanganya dari layar TV LCD di hadapannya.

“Latihan band kita malam ini kita cancel...we have something to do…” jawab Yonghwa dengan mengunakan embel-embel bahasa Inggrisnya.

“Yah…hyung kenapa kau tiba-tiba menggunakan berbahasa inggris seperti itu…” protes Jungshin.”Aahh…Why Hyung..Why you canceled our band practice …” lanjutnya lagi.

“Yah…Lee Jungshin, kau pun sama saja menggunakan bahasa Inggris…” ucap Yonghwa.

Jungshin terdiam sesaat menyadari kelakuan bodohnya, ia lalu tersenyum kecil “Maksudku…wee hyung, kenapa kita harus membatalkan jadwal latihan kita…”

“Hemm…jangan bilang kalau kau akan pergi kencan dengan Soehyun hyung…” tebak Jonghyun.

“Heol…ku yakin ‘Twin’ akan menolak… karna sekarang ia sedang mengerjakan tugas kuliahnya…” tambah Minhyuk sambil kembali memasukkan keripik kentang ke dalam mulutnya. Soehyun adalah kekasih Yonghwa yang juga childhood friend until now Minhyuk, mereka berdua mempuyai banyak kesamaan, sama-sama menjadi mahasiswa terpintar di angkatannya dan selalu bersaing untuk menjadi yang terbaik setiap akhir semester dan yang lebih anehnya lagi keduanya lahir di tanggal, hari, bulan dan juga tahun yang sama, itulah kenapa pada akhirnya Yonghwa, Jonghyun, Jungshin, dan juga teman-teman dekat Soehyun memberi julukan pada keduanya sebagai ‘twin’ walaupun berbeda ayah dan ibu tapi keduanya memiliki banyak kesamaan, mungkin karna lahir di tanggal yang sama membuat keduanya menjadi seperti mempunyai ikatan batin yang cukup kuat, dan juga menjadi sangat dekat, padahal Soehyun adalah tipe seseorang yang sangat sulit untuk bisa dekat dengan seseorang apalagi seorang namja, tapi dengan Minhyuk, Soehyun memperlakukannya seperti saudaranya kembarnya sendiri.

“Yayaya….bukan itu masalahnya, besok sepupuku dari Amerika akan kembali ke Korea dan akan tinggal disini bersamaku, jadi tugas kita sekarang adalah untuk membersihkan appartementku ini…” jelas Yonghwa.

“Kenapa harus kami yang membereskan appartementmu hyung…” protes Jungshin, Minhyuk dan Jonghyun bersamaan.

“Yah..apa kalian tak ingat siapa yang seharian ini berada di appartementku dan membuatnya menjadi berantakan seperti ini…” ucap Yonghwa “Kalian yang tadi memasak ramen dan belum mencuci piringnya, dan kau Jonghyun tadi kau juga tidur di kamarku dan bahkan belum membereskannya oeh…dan kau Minyukkie…aku tau aku bisa mengandalkanmu untuk urusan bersih-bersih appartement kan…” Yonghwa mengakhiri penjelasannya dengan tersenyum manis pada Minhyuk.

“Aaiisshh..chinca kalau aku tau akan begini akhirnya, aku tidak akan menyetujui untuk berkumpul di appartementmu hyung…” Jungshin sekali lagi melakukan protes dengan sikap Yonghwa.

“Berhenti protes seperti itu dan cepat bangkit dari sofa, aku akan memesan beberapa pizza sebagai hadiah karna kalian telah membantuku untuk membereskan appartementku..call…” Yonghwa mencoba untuk bernegosiasi pada ketiga sahabatnya tersebut.

“Iisshh…chinca…aku tau kalau kau membeli pizza karna memang kau sedang ingin memakannya bukan sebagai hadiah untuk kami karna telah membantumu membersihkan appartementmu hyung…” ucap Jonghyun.

“Aku setuju denganmu hyung, kalau memang kau ingin memberi kami hadiah traktir kami spaghetti dan juga ddubbukki  juga hyung…” ucap Minhyuk.

“Heol…aku juga setuju, di tambah dengan burger juga…” tambah Jungshin.

“Iissh…arraseo…arraseo…ku penuhi permintaan kalian setelah appartementku bersih...” ucap Yonghwa akhirnya, ketiganya tersenyum penuh kemenangan karna permintaannya dipenuhi oleh Yonghwa.


Keesokan harinya


@Incheon Airport
10.00am

Dengan pakaian casual t-shirt di padu dengan demin Yonghwa dan ketiga sahabatnya duduk di salah satu kursi di terminal kedatangan luar negri. Yonghwa memang sengaja mengajak ketiganya sahabatnya tersebut untuk menjemput Soojung, ia beralasan tidak ingin sendiri saat menunggu dan juga ingin mengenalkan sepupunya tersebut pada ketiganya.

“Hyung memangnya sepupumu itu laki-laki atau perempuan…?” tanya Jungshin yang kemudian teringat kalau dari semalam Yonghwa belum memberi tahu apa sepupunya tersebut laki-laki atau pun perempuan.

“Perempuan…dia 4 tahun lebih muda dariku, tapi karna kepintarannya dia pernah menskip 1 tahun di sekolahnya dulu…” jawab Yonghwa. “Bahkan saat di Amerika dia kuliah di Colombia university walaupun awalnya ia menginginkan untuk kuliah di Harvard, tapi karna beberapa hal akhirnya dia harus puas kuliah di Colombia university…”

“Huuah hyung pasti dia sangat pintar…” kagum Jungshin “…tapi kenapa dia memilih untuk tinggal di Korea dan meninggalkan kuliahnya di Colombia university hyung..??”

“Dia punya hubungan yang kurang harmonis dengan kedua orang tuanya sejak mereka bercerai, sekarang ia tinggal dengan Ibunya dan juga ayah tirinya, sedangkan ayahnya yang merupakan samcon-ku juga sudah menikah dengan perempuan Jepang dan menetap disana…jadi dia memilih untuk kembali ke Korea…” jawab Yonghwa santai yang masih asyik bertukar pesan dengan kekasihnya Soehyun.

“Jadi maksudmu dia pernah tinggal di Korea sebelumnya hyung..?” tanya Jungshin lagi.

“Hem…dia lahir dan besar di Korea tapi hanya sampai umurnya 3 tahun setelah itu dia pindah bersama dengan kedua orang tuanya ke Amerika…”

“Hyung apa kau nanti tidak akan canggung akan tinggal bersama dengan-nya, kalian kan sudah lama tidak bertemu…” ucap Jungshin lagi, sedangkan Jonghyun masih asyik dengan iPad-nya sedang beradu game balapan dengan Minhyuk.

“Untuk apa aku harus canggung...dan kata siapa aku tak pernah bertemu denganya, aku dan dia sering berkomunikasi, sering ber video call dengannya, bahkan saat liburan kemarin yang aku mengatakan pada kalian akan ke Amerika aku bertemu dengannya…kami masih sangat dekat…bahkan saat Jesi noona harus fashion show disana ia tinggal di rumah Soojung..” Jesi atau Jessica adalah kakak perempuan Yonghwa yang sekarang menjadi seorang desainer yang namanya cukup di perhitungkan di dunia fasyen. Jessica sekarang berada di Paris untuk mengembangkan sayapnya sebagai desainer ternama di dunia.

“Jadi namanya Soojung hyung…??” ucap Jungshin lagi.

“Hem…lengkapnya Jung Soojung…aaiisshh Lee Jungshin!!! kenapa kau cerewet sekali sih…tidak bisakah kau tenang seperti Jonghyun dan Minhyuk, kenapa kau banyak bertanya, apa kau wartawan oeh..” ucap Yonghwa yang akhirnya kehilangan kesabaran karna maknae-nya itu terlalu banyak bicara, Jonghyun dan Minhyuk yang mendengar ucapan kesal Yonghwa hanya tersenyum kecil.

“Aiisshh hyung…aku bosan kalau hanya diam saja, kau dari tadi sibuk sms-an dengan Hyunnie, Minhyukkie dan juga Jonghyun hyung asyik dengan game mereka…tidak ada yang menemaniku mengobrol…” keluh Jungshin.

Tak beberapa lama dari arah pintu bandara keluar lah seorang perempuan cantik berambut panjang dengan outfit casual berjalan santai, gadis yang awalnya menggunakan kacamata hitam itu langsung melepaskannya dan menaruhnya di atas kepala, ia memandangi keseluruh sudut bandara untuk mencari seseorang, kedua matanya terbuka lebar ketika menemukan sosok yang dicarinya melambaikan tangan padanya, seutas senyum mengembang di wajah cantiknya, dengan langkah ringan perempuan itu langsung menghampiri Yonghwa.

“Soojungie…” Yonghwa yang langsung bangkit dari duduknya dan berjalan menjauh dari ketiga temannya tersebut menghampiri perempuan yang baru saja keluar tersebut, Yonghwa langsung merentangkan kedua tangannya mempersilahkan sepupunya itu untuk masuk ke dalam pelukkannya. Sedangkan Minhyuk, Jungshin, dan Jonghyun yang melihat Yonghwa bangkit dari duduknya langsung menatap Yonghwa dan menemukan kalau ia sedang memeluk seseorang yang wajahnya belum terlihat karna terhalang oleh tubuh Yonghwa.

“Ku kira kau akan lupa untuk menjemputku oppa…” ucap Soojung yang masih memeluk Yonghwa.

Yonghwa tersenyum lalu mengurai pelukannya dengan perempuan yang ternyata adalah Soojung tersebut. “Bagaimana mungkin aku akan lupa dengan kedatangan sepupu yang paling ku sayangi ini…” ucapnya “..bagaimana penerbanganmu…apa semuanya lancar…?” tanya Yonghwa.

“Everything is fine oppa…don’t worry…” jawab Krystal.

“Iiisshh…chinca…jangan memulai berbicara dengan bahasa Inggris, sekarang kau berada di korea…arrachi…” ucap Yonghwa.

“Siip bos…” canda Soojung lalu tersenyum.

“Hemm..” sebuah suara deheman laki-laki membuat keduanya tersadar kalau ternyata ada orang lain di antara mereka, Yonghwa langsung membalikkan badannya dan melihat ketiga sahabatnya sudah berada disana.

“Ahh…Soojungie…kenalkan ini teman satu band oppa…ini Lee Jungshin..” ucap Yonghwa mengenalkan Jungshin, mereka berdua langsung saling berjabat tangan.

“Lee Jungshin imnida…aku basis di CNBLUE”

“Anneyonghaseyo Jung Soojung imnida…”

“Ini Lee Jonghyun…” ucap Yonghwa.

“Lee Jonghyun imnida…gitaris sekaligus vocalis CNBLUE dan juga pemilik senyum terindah di CNBLUE”

“Aaiisshh…chinca….” Ucap Yonghwa dan Jungshin tak terima. Sedangkan Soojung hanya tersenyum kecil mendengarnya.

“Anneyonghaseyo Jung Soojung imnida…”

“..dan ini uri lovely boy Kang Minhyuk…dia drummer di CNBLUE”

“Aiissh..hyung…” protes Minhyuk yang tidak terima Yonghwa memberikan embel-embel lovely boy.

Krystal tersenyum kecil melihat ekspresi yang di keluarkan Minyuk, ‘his really cute’ “Anneyonghaseyo Jung Soojung imnida…” ucapnya memperkenalkan diri pada Minhyuk.

“Anneyonghaseyo…Kang Minhyuk imnida…” balas Minhyuk lalu tersenyum kecil dan memperlihatkan eyes smilenya, seketika Soojung menjadi terdiam untuk beberapa saat ketika melihat senyum Minhyuk, ‘he’s has a good smile…and really adorable…’ batin Krystal mengomentari senyum Minhyuk, dan entah mengapa ia merasa kalau wajahnya mulai memanas melihat senyum tersebut, ia berusaha untuk bersikap sewajar mungkin untuk tidak membuat curiga Yonghwa dan yang lainnya, ‘It’s just simple smile, just friendly smile…but why that smile makes my face is getting hot…’ Krystal terus saja mengerutu.

Di sisi lain Minhyuk merasakan kalau gadis di hadapannya ini sedikit pemalu, ia melihat wajah Krystal sedikit memerah ketika  ia tersenyum padanya, dan entah mengapa hal itu justru semakin membuatnya tersenyum, ia memperhatikan Soojung dengan seksana, t-shirt putih di padu dengan denim blue navy dan juga blazer hitam, flat shoes warna senada dan menggunakan black glasses, sangat casual dan santai, terlihat sangat pas dengannya, ‘wajahnya memang terlihat dingin dan angkuh tapi dia cantik, ani…dia sangat cantik saat tersenyum…’ Minhyuk langsung menggelengkan kepalanya pelan mengusir fikiran yang baru saja berkelebatan di otaknya.

“Jung Soojung…artinya Krystal…nama yang cocok dengan orangnya, cantik seperti Krystal…” ucap Jonghyun mengeluarkan jurus gombalannya dalam menaklukan perempuan, dan tanpa di duga kalau ia langsung mendapatkan pukulan di kepalanya dari Yonghwa “Yah…kau mencoba untuk merayu adikku…kau cari mati…” Jonghyun tak bisa membalas ucapan Yonghwa, ia hanya mengelus-elus kepalanya yang tadi di pukul Yonghwa, sedangkan Minhyuk dan Jungshin hanya menahan senyumnya melihat kejadian itu.

Yonghwa lalu beralih memandang Soojung “Soojung-ah…kau harus berhati-hati dengan Jonghyun, dia ini playboy, kalau kau tanya dengan banyak gadis di SNU nanti pasti banyak dari mereka yang mengatakan kalau mereka mantan si playboy ini…kau jangan sampai terkena tipu muslihatnya…” ucap Yonghwa.

“Yah…hyung...kenapa kau menjelek-jelekkan ku di depan Soojung…dan lagi jangan lupa kalau kau dulu juga sama playboy-nya denganku sebelum akhirnya takluk di tangan Soehyun…” ucap Jonghyun yang membuat Yonghwa langsung terdiam tak bisa membalas ucapan Jonghyun.

“Aiisshh…shikkeureowo…” ucap Yonghwa kesal membuat Jonghyun tersenyum menampilkan senyum dimple-nya penuh kemenangan yang tentu saja bisa membuat semua perempuan yang melihatnya langsung jatuh hati pada pesonanya“Huah…Jonghyun-ssi kau punya senyum yang manis….” Puji Krystal membuat Jonghyun kembali tersenyum, sedangkan Yonghwa langsung memandanginya tajam begitu juga dengan Minhyuk dan juga Jungshin.

“Yah…kenapa kau memanggilku Jongyun-ssi, panggil aku oppa oeh…” ucap Jonghyun penuh kemenangan.

“Okey oppa…kau punya senyum yang manis oppa…” ucap Krystal sambil tersenyum“...tapi sayangnya aku sama sekali tidak terpikat oleh senyumu itu oppa…” tambahnya lagi yang langsung membuat Yonghwa, Jungshin, dan Minhyuk tertawa puas.

“Huahh…baru kali ini aku melihat Jonghyun hyung di tolak oleh perempuan…” ejek Jungshin.

“Hahaha…pasti ini pukulan yang hebat untuk Jonghyun hyung..” tambah Minhyuk.

“Aaaiisshh...kau mematahkan hatiku Soojung-ah… “ ucap Jonghyun lalu membuat mimic kecewa yang kembali membuat ketiganya termasuk Soojung tertawa.

“Hahaha…jangan pernah bermimpi untuk bisa mencuri hati Soojung karna aku sama sekali tidak akan memberikan restu padamu…” ucap Yonghwa lalu menghentikan tawanya, tanganya lalu bergerak merangkul Minhyuk yang ada di sampingnya “Kalau kau ingin memacari seseorang aku memberi restu pada Minhyuk…Soojung-ah…” lanjutnya lagi yang suksess membuat wajah Soojung kembali memanas dan menghentikan tawanya.

“Yah….kenapa wajah kalian jadi memerah seperti itu..” ucap Jungshin yang menyadari kalau bukan hanya Soojung yang wajahnya mulai memerah lagi, tapi juga Minhyuk.

“Anio…” ucap Minhyuk dan Soojung bersamaan. “Aiisshh…shikkeureowo…” lanjut Minhyuk lagi.


--Flashback End—





Di dalam sebuah ruangan yang di khususkan hanya untuk karyawan toko buku tersebut Soojung langsung menuju lokernya dimana ia menaruh tasnya, ia langsung mengeluarkan sebuah kunci dan langsung membuka lokernya, tiba-tiba iamenghentikan kegiatannya ketika mengingat sesuatu “Hora...sepertinya aku tadi melihat Minhyuk oppa…apa benar itu dia…” ucapnya sambil mengingat-ingat namun seketika ia menggelengkan kepalanya pelan “No…it could’d be him…dia tidak mungkin di sini…” ucapnya lagi, entah mengapa belakangan ini ia begitu lambat untuk merespon sesuatu, bahkan ia semakin pelupa dalam mengingat beberapa hal.

Setelah megganti pakaiannya dengan pakaian casual, dan memakai jaket abu-abu yang tadi di bawanya, Krystal segera menutup kembali lokernya, ia segera melangkahkan kakinya keluar dari toko buku tersebut, namun ia masih sempat menyapa beberapa rekan kerjanya ketika berpapasan di jalan.

--***---


Minhyuk masih bingung mana buku yang harus di belinya, versi inggris atau dalam versi yang sudah di terjemahkan dalam bahasa Korea, Minhyuk mungkin alhi dalam hal hitung menghitung, namun ia bukan si alhi dalam berbahasa Inggris, Minhyuk akhirnya memutuskan untuk menelpon Soehyun untuk menanyakan mana buku yang lebih baik ia beli, selain terkenal pintar Soehyun juga sering mendapatkan julukan sebagai si kutu buku cantik, itu karna ia tak menggunakan kaca mata tebal dan dandanan sangat norak seperti yang sering di gambarkan dalam setiap drama ataupun novel, Soehyun sangat jauh dari image tersebut, walaupun ia sangat mencintai buku dan menghabiskan waktunya untuk belajar dan membaca buku, Soehyun tetap terlihat cantik, ia juga dulu tergabung sebagai team cheer saat di bangku high school sampai di university bersama dengan Yoona, Hyoyoen, Sooyoung dan juga Yuri dulu. Namun belum sempat Minhyuk menelpon sepupunya tersebut tiba-tiba saja hp-nya berdering dengan sangat nyaring yang membuat beberapa pengunjung toko buku melihat kearahnya, dengan tersenyum kaku dan sedikit menganggukkan kepalanya sebagai permintaan maaf, ia melihat nama ‘Yonghwa hyung’ terpampang disana, tanpa menungu lama ia langsung mengangkat telpon dari si olderst di CN BLUE tersebut.

“Dee hyung…”

“Minhyukkie…oddiga…apa kau masih di toko buku….??”

“Dee…wee…??”

“Yah…kenapa kau lama sekali berada disana, kau itu bukan Hyunnie yang pasti bisa bertahan seharian penuh jika sudah berada disana, cepat kembali kau ingatkan kalau malam ini kita harus tampil di Bluetorry café..” ucap Yonghwa panjang lebar di sebrang telpon. Minhyuk langsung melirik jam tanganya, 07.10pm, ia langsung membulatkan matanya ketika melihat jam tersebut. Ia harus tampil di Bluetorry jam 07.30pm, ia bisa saja telat kalau tidak segera menuju ke Bluetorry kalau tidak cepat menuju Bluetorry.

“Ah…mianhe hyung, aku akan segera kesana..oeh…dee..” telponpun terputus Minhyuk langsung memasukkan kembali hp-nya ke dalam saku celananya, ia segera meraih buku dalam versi terjemahan Korea yang pada akhirnya dia pilih, alasannya karna ia sendiri malas kalau harus kembali menerjemahkan ke bahasa Korea jika harus memilih untuk membeli buku tersebut dalam versi Inggris, belum lagi ia harus membuat resume buku tersebut ke dalam bahasa inggris itu tandanya ia harus bekerja dua kali, dan Minhyuk sama sekali tak berniat melakukan hal itu, ini adalah weekend waktunya untuk bisa melakukan apapun yang ia suka termasuk tampil sebagai drummer bersama dengan band-nya CNBLUE.





---***----


@Bluestorry café
10.00pm

Suara tepuk tagan dari para penonton menjadi penutup yang manis ketika CNBLUE baru saja menyelesaikan penampilannya, Yonghwa, Jonghyun, Minhyuk dan Jungshin langsung turun dari panggung tempatnya tampil dan langsung menuju ke salah satu meja dimana Khuhyun, Donghae, Siwon dan Junhoon sudah menunggu.

“Wah…penampilan adik iparku sangat memukau…!” puji Siwon sambil merangkul Yonghwa ketika Yonghwa sudah duduk di sampingnya, Siwon adalah kakak lelaki Soehyun, yang juga sempat menjadi senior Yonghwa di SNU. Yonghwa hanya tersenyum menanggapi pujian dari Siwon.

“Hyung….Hyunnie tidak ikut kemari…??” tanya Yonghwa.

“Yah…kau kan tau bagaimana adikku itu, dia mana mau keluar kalau bukan malam minggu oeh…tadi sewaktu aku pergi dia sedang mengerjakan tugasnya…sepertinya dia benar-benar tak ingin menyerahkan peringkat pertamanya padamu Minhyukkie…” jawab Siwon sambil milirik Minhyuk jahil.

Aiggoo…hyung, kau harus bisa mengajak twin keluar saat weekend aku khawatir kalau dia lebih mencintai buku-bukunya daripada kau…” Minhyuk lalu menatap jahil kearah Yonghwa. “Kau tau hyung…tadi twin mengirimiku pesan dia sudah igin meminjam buku yang ku cari tadi, dia tau kalau aku tidak akan mungkin mengerjakan tugas itu disaat weekend seperti ini makanya dia ingin meminjamnya dan ingin membacanya dulu…” lanjut  Minhyuk.

“Tenang saja…aku akan membuat Hyunie lebih mencintaiku daripada buku-bukunya itu…” ucap Yonghwa penuh percaya diri.

“Aku serahkan adikku padamu adik ipar…oeh…” ucap Siwon

“Hyung…kau lihat penampilanku tadi kan…otte…aku keren kan…” Jonghyun langsung menyombongkan dirinya pada Donghae yang merupakan kakak tertuanya.

“Wukkisinneaiggoo…bagaimana mungkin penampilan seperti itu kau katakan keren oeh…kau itu masih harus banyak berlatih untuk bisa di bilang keren oeh…” ucap Donghae setengah bergurau, sebenarnya ia selalu merasa kagum dengan kemampuan Jonghyun bermain gitar, ia tau kalau adiknya ini mempunyai bakat untuk menjadi seorang musisi handal dan itu dimulai dengan ia dan juga ketiga sahabatnya membuat CNBLUE.

“Aaiisshh…hyung congmal…kau tak pernah memujiku…” keluh Jonghyun kesal.

“Karna memang kau masih jauh dari standart keren untukku…” ucap Donghae lagi.

“Donghae hyung memang benar, karna disini yang bisa di katakan Keren itu hanya aku…keure hyung…!!” ucap Jungshin.

“Yah…kalian berdua itu sama saja...kalian masih jauh dari kata keren oeh…” celetuk Jonhoon.

“Jungshin memang masih jauh dari kata keren, tapi Jongie ku kira kau sudah mendekati standart keren itu…”ucap Khuhyun.

“AAiisshh…hyung kau sama saja selalu mem-bully ku…” ucap Jungshin kesal lalu meminum cola-nya dalam sekali teguk.

“Hyung apa kau sendiri, apa Jongsuk hyung tidak ikut denganmu..?” tanya Jonghyun lagi.

“Jongsuk masih di rumah sakit…dia bilang malam ini dia tidak pulang…” jawab Donghae. Jongsuk atau Lee Jongsuk adalah kakak kedua Jonghyun, profesinya sebagai dokter kepala bedah spesialis otak membuatnya jarang pulang karna harus sering standby di rumah sakit.

Di sisi lain Minhyuk kembali teringat dengan kejadian tadi sore di toko buku ketika ia melihat seorang laki-laki menjemput Soojung, karna penasaran akhirnya Minhyuk menanyakannya pada Yonghwa “Hyung…apa Soojung-ah…sudah punya namjachingu…??”

“Namjachingu..anio…mulla…Soojung tidak pernah menceritakan padaku tentang namjachingu ataupun laki-laki yang sedang dekat dengannya…belakangan ini aku merasa ia seperti menyembunyikan sesuatu dariku…wee…??” tanya Yonghwa penasaran.

“Ani...hanya saja tadi saat ku ke toko buku, aku melihat Soojung pergi dengan seorang namja…” jawab Minhyuk.

“Toko buku…ahh...tempat Soojung kerja part time…tapi dia tidak pernah menceritakan padaku kalau ia sedang dekat dengan namja manapun…yang ku tau dia selalu pergi bersama Amber ..” ucap Yonghwa lalu meminum minumannya “Aaiisshh…chinca…anak itu berani ia punya namjachingu tanpa memberitahuku dulu…awas kau nanti Jung Soojung…” lanjutnya lagi.

“Yah…hyung..berhenti bersikap overprotective seperti itu…menurutku wajah saja di usia seperti Soojung punya namjacingu, kau pasti tau kan kalau sebenarnya banyak yang diam-diam menyukai Soojung namun mereka tak berani mendekatinya karna sikap Soojung yang dingin pada mereka…” ucap Jonghyun.

“Termasuk kau salah satunya oeh…sampai aku tau kau juga berani mendekatinya, ku gantung kau nanti..” ancam Yonghwa.

“Tenang saja hyung, aku masih ingin hidup 100 tahun lagi dan bisa mengencani banyak wanita…dan lagi Soojung itu sudah ku anggap adikku sendiri…aku juga akan melindunginya…kau tenang saja Hyung…” ucap Jonghyun lalu memberikan peace pada Yonghwa.





---***---


@Appaartement Yonghwa
08.05am

“YOOONNGGHHWAAA OPPPAAA….!!!”Soojung langsung teriak dengan suara lantang sambil menarik selimut yang membungkus Yonghwa. Ia sudah sangat kesal karna Yonghwa tak juga bangun setelah di bangunkan dari 30 menit yang lalu, sedangkan ia harus segera bersiap untuk berangkat kerja.

“Aaiisshh…Soojungie…kau itu berisik sekali sih…” Yonghwa yang masih memejamkan matanya berusaha untuk meraih kembali selimut yang di tarik dengan kasar oleh Soojung.

“YAK…OOPPAA…KAU INI MAU TIDUR SAMPAI JAM BERAPA…CEPAT BANGUN…AAIISSHH..CHINCA…KAU INI SEBENARNYA TIDUR APA MATI..OEH..!!!” ucap Soojung yang masih bertolak pinggang di samping tempat tidur Yonghwa.

“10 menit lagi…oeh…biarkan aku tidur 10 menit lagi…” ucap Yonghwa dengan mata yang masih tertutup.

Soojung menghentakkan kakinya kesal, ia lalu berjalan keerah jendela kamar Yonghwa dan langsung membukanya lebar-lebar membiarkan sinar matahari masuk dan langsung menyoroti wajah Yonghwa.

“Aaiisshh….Sooojung-ah…jangan buka jendelanya..oeh..beri aku waku 10 menit lagi…!!”

“Tidak ada 10 menit…cepat bangun sekarang…atau aku akan membuang makanan untuk sarapanmu…oeh…!!”ancam Soojung, namun tiba-tiba saja terdengar suara bel dari intercom,  “Oppa..kalau sampai aku kembali dan kau belum juga bangun, aku akan membangunkanmu dengan seember air dingin oeh…cepet bangun…aiissh…chinca…!!” Soojung langsung melangkahkan kakinya dengan kesal keluar dari kamar Yonghwa dan menuju ruang tamu, ia bisa melihat wajah Minhyuk dari layar intercom yang terpasang di dinding, Soojung lalu menuju pintu appartement dan membukakan pintu untuk Minhyuk.


---***---



Minhyuk menekan bel apppartement Yonghwa beberapa kali, samar-samar ia mendengar suara teriakan Soojung dari dalam appartement, ia hanya bisa tersenyum kecil mendengarnya, saat sedang asik memikirkan apa yang terjadi antara kedua sepupu tersebut tiba-tiba saja pintu appartement terbuka, dan tak lama Minhyuk melihat wajah Soojung yang menyembul dari pintu appartement.

“Oppa…mencari Yonghwa oppa…??” tanya Soojung. Minhyuk hanya mengangguk kecil.

Soojung lalu membuka lebar pintu appartement dan mempersilahkan Minhyuk masuk.

“Yonghwa oppa masih tidur…oppa tunggulah disini, aku akan menyeretnya untuk bangun…chinca…apa dia berencana untuk membuatku terlambat kerja…!” gerutu Soojung kesal. Ia berniat untuk kembali melangkahkan kakinya menuju kamar Yonghwa ketika ia melihat pintu kamar Yonghwa perlahan terbuka dan Yonghwa keluar dengan masih menggunakan piyamanya dan dengan wajah sayunya.

“Akhirnya kau bangun juga oppa…aku hampir saja mengeluarkan semua es dari dalam freezer dan menyiramkannya padamu…” ucap Soojung.

“IIsshh…kau itu kejam sekali padaku…!” ucap Yonghwa lalu segera duduk di meja makannya, dan melihat beberapa makanan yang memang sudah di siapkan oleh Soojung untuknya.

“Minhyuk oppa…apa kau sudah sarapan, ikutlah sarapan dengan Yonghwa oppa..aku akan menyiapkan untukmu..” ucap Soojung ramah. Minhyuk hanya mengangguk kecil dan mengikuti perintah Soojung untuk ikut sarapan dengan Yonghwa. Ia lalu duduk di hadapan Yonghwa.

“Kau tidak ikut sarapan Soojungie…?” tanya Yonghwa. Soojung lalu kembali dengan membawakan semangkuk nasi untuk Minhyuk dan menaruhnya di hadapan Minhyuk “Aku sudah sarapan tadi, dan tugas oppa nanti adalah mencucui semua piring ini….awas kalau nanti kau tidak mencucinya…aku tidak akan memasak lagi untukmu…” ancam Soojung lalu kemabali menuju dapur untuk mengambil kan minum untuk keduanya.

“Kau jangan kaget Minhyuk-ah…Soojung memang sering berlaku kejam kalau pagi seperti ini…” ucap Yonghwa dengan suara lirih, dan tepat di saat itu Soojung kembali dengan membawa dua buah gelas berisi air dan menaruhnya dengan kasar di atas meja membuat keduanya terkejut.

“Aku bisa mendengarnya…jadi berhenti untuk mengatakan hal-hal seperti itu…!” ucap Soojung dengan suara lantang membuat keduanya kembali terkejut. Soojung hanya mendengus kesal lalu melepaskan apron yang ternyata masih di gunakanannya, dan terlihat Soojung sudah berpakaian seperti orang ingin pergi.

Keundhae...pagi-pagi seperti ini kau sudah rapi… kau akan pergi..?” tanya Yonghwa ketika menyadari kalau Soojung sudah berpakaian rapi.

“Oeh…aku akan pergi kerja…dan kau hampir saja membuatku terlambat…” jawab Soojung lalu masuk ke dalam kamarnya dan mengambil tas tangannya.

“Di hari minggu seperti ini…kau masih bekerja..??” tanya Minhyuk.

Soojung sedikit terkejut karna Minhyuk bertanya padanya, ia memang tak terlalu dekat dengan Minhyuk, dan sangat jarang sekali mereka berdua terlibat percakapan. “O…Oeh…hari ini kedai ramen tempatku bekerja sedang mengadakan event, jadi para pekerja yang datang akan mendapatkan mendapatkan bonus…” jawab Soojung sedikit gugup.

“Yah…bagaimana bisa kau kerja di hari minggu seperti ini, apa kau tidak lelah…istirahatlah…” ucap Yonghwa.

“Anio oppa..kwenchana…lagipula aku hanya bekerja sampai jam 2 saja…sehabis itu aku akan pergi dengan Amber…”jawab Soojung.

“Soojungie…apa kau sudah punya namjachingu sekarang…??” tanya Yonghwa tiba-tiba ketika mengingat pertanyaan Minhyuk kemarin malam.

“Namjachingu…dugu….?”Soojung balik bertanya saat keluar dari kamarnya.

“Yah…kau yang punya namjachingu kenapa malah bertanya padaku…!!” ucap Yonghwa kesal “Kemarin Minhyuk-ah…bilang kalau ia melihatmu bersama dengan seorang laki-laki ketika pulang dari toko buku…dugu-ya…apa itu namjachingu-mu… kenapa kau tidak mengenalkannya pada oppa oeh…!!” ucap Yonghwa lagi.

“Aah…itu hanya rekan kerjaku di toko buku, kebetulan jam kerjanya sama sepertiku, dan dia mengantarkanku pergi ke kedai ramen tempatku kerja, katanya ia ingin mencicipi ramen disana…” Jawab Soojung sambil memakai shall-nya, ia lalu berbalik memandang Minhyuk. “Keundhae…apa Minhyuk oppa kemarin ke toko buku, tapi aku sama sekali tidak melihat Oppa disana..?” tanya Soojung.

“Ahh…kemarin saat aku datang kau sedang sibuk melayani seorang turis, jadi aku memilih untuk tidak menyapamu…” jawab Minhyuk. Soojung hanya mengangguk kecil. Setelah memastikan kalau penampilannya sudah rapi ia segera berpamitan pada keduanya dan segera keluar dari appartement meninggalkan Yonghwa dan juga Minhyuk.

“Aku benar-benar merasa Soojung menyembunyikan sesuatu…” ucap Yonghwa lirih. Minhyuk langsung memandang Yonghwa dengan tatapan heran “Soal namjachingu-nya itu…??” tanyanya.

“Aniya…bukan soal namjachingu-nya aku tau Soojung tidak berbohong padaku soal itu, aku tau kalau Soojung sedang jatuh cinta atau tidak…tapi ini soal lainnya…dan entahlah ini membuatku sangat khawatir…” jawab Yonghwa lirih. Minhyuk terdiam ia tak tau harus berkata apa, ia sendiri juga tak dekat dengan Soojung, tapi ia tau kalau Yonghwa memiliki kepekaan yang kuat, dan saat ia berkata kalau Soojung menyembunyika sesuatu yang membuatnya khawatir, entah mengapa Minhyukpun juga merasakan sesuatu yang tidak mengusik hatinya.

“Berfikirlah positif hyung, bukankah kau pernah bilang kalau Soojung tak bisa menyembunyikan sesuatu darimu….” Ucap Minhyuk akhirnya.

Yonghwa mengdesah panjang “Aku juga berharap kalau semuanya baik-baik saja…tapi entahlah…ini benar-benar membuatkku khawatir padanya…!!”




Soojung berjalan santai menuju halte bus yang ada di dekat appartementnya, wajahnya terlihat sedih tak seperti yang diperlihatkannya pada Yonghwa dan Minhyuk ketika berada di appartement tadi, langkahnya terhenti ketika melihat seorang anak yang sedang berjalan dengan di gandeng oleh kedua orang tuanya dengan senyum yang mengembang di wajah anak perempuan itu. “Aku juga merasakan hal bahagia seperti itu, di saat umurku sepertinya…!!” ucapnya lirih lalu tersenyum miris, Soojung kembali berjalan menuju halte bus. ‘Hidup memang seperti kotak pandora…kita tak pernah tau apa isi di dalamnya, dan apa akibatnya kalau kita membukanya...dan sepertinya kotak pandora itu sudah terbuka dan sekarang aku harus menanggung akibat dari perbuatan yang bahkan tidak ku lakukan…’ Soojung kembali tersenyum miris, Soojung sedikit berlari ketika ia melihat bus datang, dan cepat masuk ke dalam bus tersebut. Dan beruntung bagi Soojung karna masih ada bangku kosong di dalam bus tersebut, Soojung langsung menuju bangku kosong tersebut dan langsung menjatuhkan pantatnya di bangku tersebut. Soojung menyandarkan kepalanya di jendela bus dan kemudian menutup matanya, ia berusaha untuk berisitirahat sejenak sembari menunggu bus yang membawanya itu sampai di tempat yang di tuju. Soojung menghembuskan nafasnya panjang, dan tiba-tiba saja ia teringat kembali dengan kejadian 1,5 bulan lalu yang membuatnya semakin membenci kehidupannya sekarang.


----Flashback---

1,5 month ago.

@Seoul Hospital
01.15pm

“DEE…MRI…?? Tapi kenapa juga harus melakukan pemeriksaan MRI, apa yang terjadi sebenarnya…??” Soojung tak bisa menutupi rasa terkejutnya ketika ia mendengar dari dokter yang sedang memeriksa hasil X-ray kepalanya, kembali memintanya untuk melakukan pemeriksaan MRI.

Soojung akhirnya memutuskan untuk memeriksakan dirinya ke rumah sakit setelah ia merasakan sakit kepalanya yang sering menyerangnya semakin hari semakin kuat dan semakin sering dan kadang di sertai juga dengan misisan, bahkan beberapa kali ia sempat tak sadarkan diri saat ia sedang bekerja, dan sekarang ia tak bisa menutupi rasa keterkejutannya ketika mendengar dari dokter yang memeriksanya kalau ia diharusnya untuk menjalani pemeriksaan MRI juga, padahal sebelumnya ia mengira kalau ia hanya sakit kepala biasa.

“Ada sesuatu yang lain di bagian kepala Soojung-ssi, dan sebaiknya Soojung-ssi melakukan MRI untuk memastikannya..” ucap doctor tersebut sambil kembali memeriksa hasil ronsen Soojung.

1 hour laer

Soojung keluar dari sebuah ruang dokter dengan wajah pias, ia seperti kehilangan jiwanya ketika melangkahkan kakinya keluar dari ruang dokter tersebut, kenyataan yang baru saja di dengarnya dari dokter tersebut benar-benar tak bisa di terimanya, kenyataan yang sangat pahit yang harus di dengarnya. Soojung langsung menjatuhkan dirinya di sebuah kursi yang ada di salah satu sudut rumah sakit tersebut, air matanya terus mengalir membasahi kedua pipinya.

“Kanker Otak…stadium 2….apa yang harus aku lakukan sekarang….?? Kenapa semua ini terjadi padaku…??”

Air mata Soojung terus saja mengalir membasahi pipinya tanpa bisa di cegahnya, bahkan sekuat tenaga Soojung menahannya, semakin deras juga air matanya itu mengalir, ucapan dokter yang baru saja memeriksanya masih terniang di benaknya dengan jelas

“Alasan kenapa kau sering merasakan sakit kepala yang berlebihan dan di sertai mimisan itu karna kau mengidap Kanker otak stadium 2, ada sel kanker yang tumbuh dan berkembang di otak bagian belakang…” itulah yang di ucapkan Dr.Lee yang memeriksanya tadi, dan tentu saja itu membuat Soojung terkejut, ia sama sekali tak pernah membayangkan kalau ia akan mengidap penyakit mematikan itu, tapi ternyata penyakit itu memilih dirinya untuk di hinggapi.

“Kau harus mau melakukan kemoterapy untuk bisa membunuh sel-sel kanker itu. Semakin cepat kau memutuskan untuk menjalani pengobatan kemoterapy dan juga terapy lainnya, semakin besar juga prosentase kesembuahannya…ini masih stadium 2, dan prosenase kesembuhannya sendiri masih cukup besar Soojung-ssi…” tambah Dr.Lee lagi.

Soojung langsung menghapus air matanya, ia bangkit dari duduknya dan segera melangkahkan kakinya kembali, kenyataan pahit yang baru saja di dengarnya benar-benar membuat hatinya hancur, Soojung terus melangkahkan kakinya yang bahkan entah menuju kemana, yang ia butuhkan hanya tempan yang nyaman untuk sendiri. Dan beberapa saat kemudian tanpa Soojung sadari kalau dirinya sudah berada di sebuah taman yang masih berada di complek rumah sakit Seoul Hospital. Soojung langsung duduk di sebuah kursi kayu yang ada di taman tersebut, pemandangan taman yang dipenuhi bunga-bunga berwarna-warni yang indah tak terlihat indah di mata Soojung, gadis itu kembali menangis.

“Apa kenyataan itu sangat pahit kau dengar…?” sebuah suara berat dari seorang laki-laki membuat Soojung mengalihkan pandanganya kearah sumber suara, dan dilihatlah sosok Dokter Lee yang tadi memeriksanya berdiri tegap di sampingnya dengan kedua tanganya di masukkan ke dalam kantung celananya.Soojung tak menjawab pertanyaan Dokter Lee dan kembali menundukkan kepalanya, sedangkan Dokter Lee memilih untuk duduk di samping Soojung tanpa meminta persetujuan dari Soojung terlebih dahulu. “Kau pasti sangat syok mendengar kenyataan tadi…??” ucap Dokter Lee lagi.

“Posisikan posisi songsaengnim menjadi diriku, bagaimana perasaan songsaengnim setelah mendengar kabar itu…!!” ucap Soojung sarkartis yang membuat Dokter Lee yang duduk di sampingnya tersenyum kecil, ia memahami betul bagaimana perasaan gadis muda itu. “Tentu saja aku merasa syok, seakan dunia kiamat saat itu juga…dan rasanya kehidupanku sudah tak bernilai lagi…” ucap Dokter Lee.

“Kalau songsaengnim sudah mengetahuinya kenapa songsaengnim masih menanyakan hal itu…!!”

Dokter Lee sekali lagi tersenyum tipis. “Aku hanya ingin mendengarnya langsung darimu, mungkin kau akan merasa lebih baik setelah mengatakan bagaimana perasaanmu sebenarnya…”

“Keure…tentu saja aku merasa syok, aku merasa semua kehidupanku sudah tak bernilai dan dunia terasa berakhir untukku saat ini juga…aku benar-benar merasa ingin mengakhiri hidupku saat ini juga…” ucap Soojung akhirnya mengeluarkan apa yang di rasakannya saat ini. Soojung kembali menangis setelah mengeluarkan apa yang dirasakannya itu, air matanya kembali tak bisa di bendungnya, sedangkan Dokter Lee yang berada di sampingnya hanya bisa membiarkan Soojung menangis, sebelah tangannya meengelus punggung Soojung dengan lembut, entah mengapa melihat Soojung menangis seperti ini membuatnya juga merasakan kesedihan yang sama. “Bagaimana bisa aku mengidap penyakit itu….apa hidup ini…benar-benar membenciku…sampai aku harus di bunuh secara perlahan-lahan seperti ini…kenapa tidak langsung saja membunuhku…daripada harus menyiksaku seperti ini…!!” ucap Soojung di sela-sela tangisnya.

“Songsaengnim…katakan padaku sekarang, apa yang harus aku lakukan…aku sama sekali tak ingin berakhir seperti ini…aku masih ingin menjadi seorang model songsaengnim…aku sudah berjanji pada unnie untuk bisa menjadi model untuk desain pakaiannya…” tambah Soojung lagi. Namun Dokter Lee tak memberikan tanggapan apapun.Ia memilih untuk menunggu Soojung tenang terlebih dahulu.

“Apa kau merasa lebih baik sekarang….?” Tanya Dokter Lee setelah melihah Soojung lebih tenang dari sebelunya.

“Dee…” jawab Soojung sambil menghapus air matanya. “Songsaengnim…jawab pertanyaanku…apa yang harus aku lakukan sekarang…??”

Dokter Lee menghembuskan nafasnya “Pertama kau harus bisa berdamai dengan takdir seburuk apapun itu…percayalah kalau semua yang terjadi walaupun buruk pasti ada sesuatu yang baik di balik itu semua…”

“Kau harus ikut pengobatan untuk mematikan sel-sel kanker itu…masih ada kesempatan untukmu sembuh dan menjadi model menepati janjimu pada unniemu, kau cantik Soojung-ssi…aku juga ingin melakukan sesuatu untuk pasienku yang cantik ini…” tambah Dokter Lee lagi.

“Songsaengnim…katakan sejujurnya padaku, seberapa besar prosentase kesembuhanku…??” tanya Soojung lagi.

Dokter Lee kembali menghembuskan nafasnya panjang “Emm…prosentase kesembuhanmu masih cukup tinggi…asalkan kau mau mengikuti pengobatannya dengan teratur…tapi aku juga tak bisa menjanjikan kesembuhan 100% untukmu, karna aku merasa kalau kanker yang kau derita cukup ganas…” jawab dokter Lee jujur. “Tapi aku akan melakukan yang terbaik untukmu…sudah ku katakan kalau aku tak akan diam dan tak melakukan apapun untuk pasienku yang cantik ini kan…” tambah Dokter Lee dengan sedikit bergurau yang berhasil membuat Soojung tersenyum kecil mendengarnya.

Soojung kembali menatap Dokter Lee, ‘Dr.Lee Jongsuk’ begitulah nametag yang tertera di jas putih yang di pakai Dokter Lee. “Wee..kenapa kau menatapku seperti itu…kau terpesona dengan ketampananku Soojung-ssi…” goda Dokter Lee yang sekali lagi bisa membuat Soojung tersenyum.

“Jangan panggil aku dengan Soojung-ssi..Soojung-ssi seperti itu…aku jadi terlihat sangat tua…” ucap Soojung yang kali ini membuat Dokter Lee tersenyum kecil mendengarnya.“Arraseo Soojungie…” ucapnya.

“Songsaengnim…aku baru sadar kalau kau mengingatkanku pada seseorang…” ucap Soojung yang masih memandang Dokter Lee.

“Dugu-ya…?? Namjachingumu…?? Ku yakin dia pasti sangat tampan…??” goda Dokter Lee lagi yang kembali membuat Soojung tersenyum kecil. “Aniya songsaengnim…bukan namjachinguku…tapi seseorang…dia playboy…tapi aku sangat suka saat melihatnya bermain gitar sambil bernyanyi…” jawab Soojung.

Kening Jongsuk langsung berkerut mendengarnya “Playboy…?? Pintar main gitar…dugu-ya…??” tanyanya mulai penasaran.

“Twesseo…lupakan songsaengnim..dia hanya salah satu teman oppaku… walaupun dia playboy dan sangat percaya diri, tapi dia sangat baik, dan aku juga sudah menganggapnya sebagai oppaku sendiri…”jawab Soojung lalu kembali tersenyum manis.

“Kau lebih cantik kalau tersenyum Soojungie…kau harus lebih banyak tersenyum oeh…!” ucap Dokter Lee lagi.

----Flashback End---


Bedamai dengan takdir, itulah yang sedang di lakukan oleh Soojung sekarang, benar yang di katakan Dokter Lee, tak ada gunanya menyesali semuanya, lebih baik sekarang ia menerimanya dan melakukan apa yang ia bisa lakukan untuk kesembuhannya, masih banyak hal yang ingin ia lakukan dan saat ini ia sama sekali tak ingin menyerah begitu saja dengan penyakit yang di deritanya.

Soojung langsung mengeluarkan hp miliknya ketika ia merasakan hp-nya tersebut bergetar, dan benar saja sebuah pesan baru saja masuk dari Yonghwa


From : Dragon oppa..

Soojungie..oppa tadi lupa mengatakan kalau malam ini CNBLUE tampil di Bluestory café, kau harus datang oeh…kuk…!! Awas kalau kau tidak datang…!!

 
Dan sebuah pesan lainnya kembali masuk dari orang yang sama.


From : Dragon Oppa..

Awas kalau kau tidak datang, oppa akan mengganti password appartement supaya kau tidak bisa masuk sebelum oppa pulang…!!!


Soojung tersenyum tipis membaca pesan dari Yonghwa tersebut, sebua ide jahil tiba-tiba saja terlintas di kepalanya.


For : Dragon Oppa..

Silahkan saja kalau oppa ingin aku adukan pada Sica unnie…


Beberapa lama kemudian Yonghwa membalas pesannya.


From : Dragon Oppa..

YAH…!!! Kau mengancamku…!!! Aku tidak akan menerima alasan apapun, kau harus datang..oeh…!! Hyunnie juga akan datang nanti malam…jadi kau harus datang…!!!


Soojung tersenyum kecil membacanya, ia bisa membayangkan wajah kesal Yonghwa ketika membaca pesannya, Soojungpun tak ada niat untuk membalas pesan Yonghwa tersebut, ia langsung memasukkan kembali hpnya ke dalam tas kembali.

  
---See You Next Part...---



Author Say :

hai..hai...hai... author datang dengan cerita baru, gimana-gimana ceritanya, tiba-tiba aja mengalir ide buat bikin cerita ini...semoga semua reader tersayang suka ya... hehehe, mungkin cerita ini gak akan sepanjang yang I'll Be Waiting For You... kalo semuanya lancar ini cuma akan sampai 20 part aja... hehe...

selamat menikmati.. jangan lupa tingkatkan jejak-jejak kalian... 

gumawo... ^^

5 komentar:

  1. Kerennnn spt biasaaa
    Ga sangka keluar ff baru
    Hrhehhehe
    Updatenya jgn lama2 yaaaa

    Lanjutan yg I'll be waiting for younya kapan saii?

    BalasHapus
  2. Ahh selalu suka ff karya oenni, choaa.. lanjutkan oenni :)
    Happy ending dong :( :)

    Ff i'l ne waiting for you ditunggu segera yaa. Keep writing and fighting :)

    BalasHapus
  3. sad ff... oh.. no .. fighting author buat next chap na soon ... dtunggu ...

    BalasHapus
  4. Huaaaa ..... Kurain bklan nyembunyiin pacar nya ternyta malah penyakitnya ,., sepertinya sad terus nih ... Yak harus happy ending yaaa, gk kuat kalo baca nya sad ... Hihiii gomawo unni ditunggu sama yang i'll be waiting for you nya jugaa

    BalasHapus
  5. Di tunggu chap keduanya ☺
    Fighting!

    BalasHapus